Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Korban Selamat dari Tertimbun Longsor saat Gempa Cianjur

Inilah cerita korban yang selamat dari timbunan longsor akibat Gempa Cianjur, Senin (21/11/2022).

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Cerita Korban Selamat dari Tertimbun Longsor saat Gempa Cianjur
TribunnewsDepok.com/Alex Suban
Warga berjalan melintasi jalan tanah yang licin di depan bangunan Pesantren Al Mubarok yang amblas dan rumah warga yang terangkat di Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022). Akibat gempa bumi di kawasan Cianjur berkekuatan 5.6 magnitudo yang terjadi pada Senin, 21 November 2022, lebih dari 160 bangunan di kampung ini mengalami kerusakan sangat parah. Jalan utama di Kampung Cisarua juga mengalami keretakan, pergeseran, dan amblas. Berikut cerita korban selamat dari gempa Cianjur. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah cerita korban yang selamat dari timbunan longsor akibat gempa Cianjur, Senin (21/11/2022).

Gempa di Cianjur juga menyebabkan sejumlah titik mengalami longsor.

Banyak korban tewas akibat terpendam longsoran.

Nasib baik masih menimpa Muhammad Mulyadi.

Ia merupakan korban yang selamat dari timbunan longsor.

Pria berusia 37 tahun tersebut adalah warga Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat.

Baca juga: Gagal Selamatkan Anak dan Istri, Yanto Gemetar Cerita Gendong Jenazah Putra Bungsu Tertimbun Longsor

Sebelum musibah terjadi, Mulyadi sedang bekerja di tokonya, dekat lokasi longsor.

Berita Rekomendasi

Menceritakan, kejadian terjadi dengan cepat.

"Kejadiannya begitu cepat, saat itu saya habis salat, lalu sekitar 4 detik dari gempa, tanah langsung longsor," ujarnya seperti yang dikutip dari TribunJabar.id.

Ia menceritakan, jika tubuhnya tertimpa longsoran tanan.

Lebih dari satu jam, tubuhnya tengkurap dan terjebak.

Selama itu pula ia menahan rasa sakit karena tertimpa reruntuhan bangunan.

"Saya sudah pasrah, napas pun sudah habis, bahkan penglihatan sudah kabur,"

"Saya hanya bisa berzikir, dan sudah ikhlas kalau hidup saya akan berakhir saat itu. Namun saya harus tetap sadar anak saya masih pada kecil," lanjut Mulyadi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas