Sambil Menangis, Warga Desa Gasol Tak Mau Ingat Lagi Peristiwa Gempa Cianjur: Saya Takut Banget
Anah yang kala itu menggendong anaknya yang masih balita itu terlihat menyeka kedua matanya kala ingin mengingat kejadian bencana alam itu.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anah Nurhasanah (29) mengalami trauma yang mendalam dalam insiden gempa bumi bermagnitudo 5,6 SR yang melanda Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) lalu.
Sambil menangis, Anah mengaku sudah mengubur dalam-dalam ingatannya soal insiden gempa bumi yang menewaskan ratusan orang itu.
"Ahh, enggak mau. Trauma banget saya kalau kebayang waktu itu, saya suka nangis kalau keinget inget lagi," kata Anah kepada Tribunnews.com, Minggu (27/11/2022) malam.
Baca juga: Bupati Cianjur Pastikan Biaya Perawatan Seluruh Korban Gempa Ditanggung Pemerintah
Anah yang kala itu menggendong anaknya yang masih balita itu terlihat menyeka kedua matanya kala ingin mengingat kejadian bencana alam itu.
"Pokoknya waktu itu parah banget, saya takut banget," singkatnya.
Meski begitu, Anah bersyukur hingga saat ini keluarganya masih lengkap karena selamat saat bumi bergoyang kala itu.
Baca juga: Suka Duka Relawan Pramuka Antar Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur, Tembus Kemacetan Hingga Tersesat
"Alhamdulillah kalau keluarga saya semuanya selamat, cuma luka luka dikit-dikit aja," jelasnya.
Saat ini, Anah dan keluarga masih tinggal di pengungsian Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat karena rumahnya yang rusak parah.
"Iya udah hampir seminggu saya tinggal di pengungsian, rumah hancur total," ungkapnya.
Sebagai informasi, Gempa Bumi berkekuatan 5,6 Magnitude mengguncang Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022) lalu.
Dikutip dari Kompas.com, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total 321 orang meninggal dunia akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat. Jumlah korban tersebut terhitung hingga Minggu (27/11/2022).
Baca juga: Distribusi Logistik Korban Gempa Tak Merata, Bupati Cianjur: Ada Warga yang Menyetok
Kepala BNPB Suharyanto menyebut, total jumlah korban tersebut terhitung setelah ditemukannya tiga jenazah pada hari ini.
"Terkait dengan pencarian dan pertolongan korban, hari ini ditemukan tiga jenazah. Berarti dengan ditemukannya tiga ini, sampai hari ini yang meninggal dunia menjadi 321 orang," kata Suharyanto dalam konferensi pers, dikutip dari Youtube BNPB, Minggu sore.
Sementara itu, Suharyanto mengungkapkan, hingga saat ini masih ada 11 orang hilang.
Dia menambahkan, jumlah pengungsi sampai hari ini mencapai 73.874 orang. Rinciannya, pengungsi laki-laki 33.713 orang, perempuan 40.161 orang, penyandang disabilitas 92 orang, ibu hamil 1.207 orang, dan lansia 4.240 orang.
Sedangkan, korban luka berat sebanyak 108 orang. Dia mengatakan, mereka saat ini tengah mendapat perawatan di rumah sakit.
Baca juga: Wisata Bencana Bikin Macet, Bupati Cianjur: Kasihan Warga yang Membutuhkan Bantuan
"Ini di luar dari ada penyakit setelah mengungsi. Ini sudah juga dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat," ujar Suharyanto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.