Terdampak Kenaikan BBM, Nelayan Desa Les Bali Pasrah Pendapatan Menurun
Sumawas merupakan seorang nelayan di Desa Les, Tejakula, Buleleng, Bali. Tepatnya di Dusun Penyumbahan, yang terdampak kenaikan BBM.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Lahir dan dibesarkan di pesisir pantai membuat Gede Sumawas menjadi nelayan tangguh.
Kini proses menangkap ikan menjadi pekerjaan utama untuk Sumawas menghidupi keluarganya.
Sumawas merupakan seorang nelayan di Desa Les, Tejakula, Buleleng, Bali. Tepatnya di Dusun Penyumbahan.
Sumawas mengenal laut sejak berusia 12 tahun. Kini usianya sudah mencapi setengah abad, rambutnya pun kian memutih. Namun semangatnya menaklukkan lautan terus membara.
Sayangnya, semangat tersebut hampir saja padam ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu.
Kenaikan BBM dirasa Sumawas sangat memberatkan. Mengingat, sebagai mata pencaharian, pekerjannya menjadi nelayan tentu selalu memerlukan BBM supaya kapal yang ia gunakan dapat menjelajah lautan.
Dulu Sumawas hanya perlu merogoh kocek 300 ribu rupiah untuk keperluan BBM kapalnya. Kini dalam sekali pengisian, ia harus mengeluarkan biaya sebesar 700 ribu rupiah.
Kenaikan harga BBM berdampak jelas terhadap pemasukan Sumawas. Ia mengatakan angka keuntungan yang ia dapatkan kini turun hingga 50 persen.
"Sekarang isi bahan bakar 700-an. Dulu cuma 300. Kita maunya harga BBM kembali turun. Sekarang 50 persen keuntungan menurun," cerita Sumawas ketika ditemui Tribunnews, di Desa Les, Sabtu (26/22/2022) usai membawa ikan tangkapannya ke bibir pantai.
Kenaikan BBM tentu membuat pria yang pernah bertarung dengan Ikan Torpedo saat memancing ini protes. Namun apa daya, pasrahnya, ia tidak tahu menahu harus berbuat seperti apa lagi.
Ia dan mayoritas pelayan di Desa Les harus pasrah menerima kebijakan pemerintah.
Sumawas bahkan sempat harus meminjam uang supaya tetap bisa melaut. Sampai akhirnya ia mulai terbiasa menerima kebijakan baru yang banyak menuai protes di banyak wilayah ini.
Baca juga: Ratusan Kapal Nelayan, KRI Bima Suci hingga Pesawat Super Tocano Ramaikan Sail Tidore 2022
Pemerintah Bantu BBM Nelayan dengan Kartu Kusuka tapi Tidak Maksimal