Penyelamatan Dua Bayi yang Tertimpa Reruntuhan di Cianjur Berlangsung Dramatis dan Mengharukan
Diduga syok, balita bertubuh mungil itu sama sekali tak menangis dan sekujur tubuh sang balita dipenuhi pasir dan debu tebal
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Kisah haru dan dramatis mewarnai berbagai upaya penyelamatan korban bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) lalu itu.
Salah satunya upaya penyelematan 2 orang bayi.
Kabar terbaru kedua bayi tinggal di pengungsian dan kembali kepelukan orangtuanya.
Sebelumnya mereka selamat meski sempat tertimpa reruntuhan bangunan rumah yang ambruk karena gempa bumi terjadi.
Dua bayi tersebut adalah Dika dan Shakila.
Upaya penyelamatan bayi Dika sungguh dramatis.
Baca juga: Update Gempa Cianjur, Total Korban Meninggal 321 Jiwa, 11 Orang Hilang, 73.874 Warga Mengungsi
Dika, bayi berusia 1 tahun asal Kampung Buniaga, Ciherang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat selamat setelah tertimbun reruntuhan sekitar 3 jam.
Saat diselamatkan, sang bocah hanya terdiam.
Diduga syok, balita bertubuh mungil itu sama sekali tak menangis.
Sekujur tubuh sang balita dipenuhi pasir dan debu tebal.
"Allahu Akbar ! Alhamdulillah selamat," kata warga dilansir pada Minggu (27/1/2022).
Asep (39), ayah Dika tak menyangka jika istri dan bayi kecilnya sempat tertimbun puing bangunan rumahnya yang ambruk sata gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo pada Senin (21/11/2022) lalu.
Saat kejadian sang istri dan anaknya lagi tidur di kamar sedangkan ia sedang bekerja di luar.
"Saat itu ada empat orang di rumah, anak saya tiga sama istri saya.
Jadi berempat," ujarnya dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com, Minggu (27/11/2022)
Ia lalu memperagakan posisi Dika saat kejadian, yakni sedang tidur di tangan istrinya.
"Sebenarnya itu di dalamnya ada 3 (anak saya di rumah). Jadi gini posisinya (dia tidur di tangan ibunya). Makanya saya kaget," ucapnya.
Saat itu, ia mendapatkan kabar dari sang kakak jika keluarganya tertimbun bangunan ambruk akibat gempa bumi.
"Saya juga datang (tiba) ke sini masih belum dapat.
Kan saya lagi enggak ada. Pulangnya juga jam tiga saya," ucapnya.
Melihat proses evakuasi yang belum berhasil dilakukan, Asep mengaku saat itu sempat pasrah dan menganggapnya urusan Yang Maha Kuasa.
"Saya sudah pasrah (dikira sudah meninggal dan menyerahkan semuanya) sama Tuhan. Harus gimana lagi? Hidup atau mati itu bukan urusannya, urusan tuhan. Saya enggak panik, enggak kaget,"
Namun setelah berhasil dievakuasi, Asep mengungkapkan dirinya sangat bersyukur anaknya masih hidup lalu dibawa ke rumah sakit (RS) untuk dirawat.
"Setelah itu langsung dibawa ke rumah sakit," imbuhnya.
Bayi Tersenyum saat Dievakuasi
Selain Dika, kisah haru bayi selamat dari reruntuhan bangunan rumah akibat gempa adalah bayi perempuan bernama Shakila
Bayi Shakila berusia 6 bulan tersenyum saat dievakuasi dari reruntuhan bangunan rumah yang ambruk di Kampung Pasir Sapi, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Agus Rahmat Hidayat ayah bayi kecil itu menceritakan, saat kejadian dirinya tengah berada di luar rumah bersama anak pertama dan istri tercinta Adah Rosidah.
Kala itu tiba-tiba gempa Cianjur mengguncang Kampung Pasir Sapi.
"Pas kejadian gempa Cianjur, saya lagi di luar bersama anak pertama dan istri saya. Saya sempat ngeblank beberapa saat," kata Rahmat kepada Tribunnews.com, Kamis (24/11/2022).
Tetapi teriakan istri saya mengingatkan bahwa anak kedua masih di dalam rumah menyadarkan saya.
"Syakila, itu dedenya masih di dalam," teriak Adah Rosidah kala kejadian seperti yang diceritakan Rahmat.
Setelah mendengarkan teriakan istirnya. Rahmat langsung berlari menuju ke dalam rumah.
"Saya langsung lari ke dalam rumah tidak mikirin masih ada gempa atau tidak," sambungnya.
Dikatakan Rahmat saat tiba di depan kasur buah hatinya ternyata sudah tertimpa dengan tembok berukuran 140x2 meter.
"Saya membersihkan tumpukan bata pertama yang paling atas pas dada karena memang yang harus tolongin mukanya dulu," tuturnya.
Rahmat mengungkapkan ketika muka bayinya sudah terlihat perasaannya tidak enak
"Pas kelihatan mukanya merem. Itu perasaaan sudah tidak enak jangan-jangan meninggal," sambungnya.
Kemudian Rahmat bercerita ketika anaknya diangkat ternyata membuka mata dan tersenyum.
"Pas saya angkat dedek bayi melek dan senyum. Di situ saya teriak-teriak takbir (allahuakbar)," ungkapnya.
Rahmat mengungkapkan mengapa anak tercintanya bernama Shakila Hafsah itu bisa selamat dikarenakan tembok yang menimpa anaknya.
Terhalang reruntuhan yang sudah lebih dulu terjatuh.
"Dede bayi lagi ada di kasur lalu saat gempa sudah ada tumpukan batu yang jatuh lebih dulu. Kemudian setelah itu tembok baru menimpa dedek bayi, jadi dedek bayi engga kena kejatuhan tembok besar," tuturnya.
Adapun keadaan Shakila Hafsah bayi berumur enam bulan itu sehat walafiat.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kisah Haru 2 Bayi Selamat saat Gempa Cianjur, Ada yang Dipenuhi Pasir dan Tersenyum saat Dievakuasi