Kabid Dokkes Ungkap Efek Mematikan Racun yang Digunakan Dhio Meracuni Ayah, Ibu serta Kakaknya
Berdasarkan hasil autopsi, diketahui racun yang masuk ke tubuh korban memberikan efek kemerahan pada saluran napas hingga saluran pencernaan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti Sp.F mengungkap sejumlah efek dari racun yang digunakan oleh DDS alias Dhio untuk meracuni ayahnya AA, ibu HR serta kakaknya DK.
Berdasarkan hasil autopsi terhadap ketiga korban, diketahui racun yang masuk ke tubuh mereka memberikan efek kemerahan pada saluran napas hingga saluran pencernaan.
Meninggalnya ketiga korban disebut dalam keadaan tidak wajar.
"Dan setelah kami autopsi semua, dia (korban) minum air atau cairan yang ada racunnya karena dari saluran napas atas, dari bibir sampai lambungnya ada merah dan seperti terbakar. Sehingga, dia (korban) meminum suatu zat beracun dan dari organ-organ otak, jantung, hati, paru, ada tanda racun," papar Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti, Sp.F, Selasa (29/11/2022).
Baca juga: Motif Dhio Racun Keluarganya di Magelang: Sakit Hati karena Dibebani Bantu Ekonomi
dr Sumy memastikan, bila dilihat dari penyebab kematian ketiga korban adalah karena zat beracun.
"Dan untuk pasti racun apa, sampelnya yang memeriksa laboratorium forensik. Tapi jelas cara kematian, sebab kematian karena zat yang beracun," ujarnya usai melakukan olah TKP di kediaman korban, di Magelang.
Ia menambahkan, zat racun tersebut langsung beraksi sekitar 15-30 menit setelah masuk ke dalam tubuh.
Adapun cairan yang diminum korban dari teh dan kopi yang sisanya masih ditemukan di lokasi kejadian.
"Kadarnya sangat mematikan, karena bisa tiga orang dewasa meninggal karena cairan yang ada racunnya itu. Jenis racunnya zat beracun ya bisa golongan sianida, golongan arsenik, golongan yang lain seperti itu," ucapnya.
Adapun efek dari racun, yakni merusak tenggorokan, lambung, usus, hati, jantung, paru,dan otak.
"Ya merah, seperti terbakar karena prosesnya cepat masuk ke pembuluh darah," tutupnya.
Motif Pelaku
Polresta Magelang akhirnya menetapkan seorang tersangka dalam kasus pembunuhan tiga anggota keluarga yang meninggal dunia karena keracunan, pada Senin (28/11/2022).