Sosok Bripda Khoirul Anam, Merupakan Pemuda Kebanggaan Desa Milangasri Magetan
Saat ditemukan, jenazah lelaki itu memakai wearpack Polairud tertera pangkat berlambang bripda pada bagian kerah
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemarin, Tim pencarian helikopter milik Polri yang jatuh di perairan Belitung Timur menemukan jenazah di sekitar Pantai Burong Mandi. Diketahui jenazah tersebut adalah kru helikopter milik Polri P-1103.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menuturkan bahwa jenazah tersebut telah berhasil diidentifikasi oleh tim kedokteran. Adapun jenazah itu adalah Bripda Muhammad Khoirul Anam.
"Iya (kru helikopter Polri), namanya Bripda Muhammad Khoirul Anam," kata Ramadhan, Senin(28/11).
Bripda Muhammad Khoirul Anam tercatat sebagai warga warga RT 01 RW 01 Desa Milangasri Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Dia adalah anak dari pasangan suami istri, Suyanto dan Sugiarti.
Sang ayah bekerja di Jakarta, sedangkan ibunya di Taiwan.
Mendengar kabar duka ini, kedua orangtua Anam sedang dalam perjalanan pulang ke Magetan.
Baca juga: Suasana Rumah Duka Bripda Khoirul Anam di Magetan, Korban Helikopter yang Jatuh di Bangka Belitung
Kepala Desa Milangasri Anggit Ardiyanto membenarkan kabar warganya yang ikut hilang dalam insiden helikopter jatuh milik Polri tersebut.
Bripda Anam adalah pemuda kebanggaan Desa Milangasri yang sejak sekolah dasar dikenal alim.
Ia menjadi guru Taman Pendidikan Alquran(TPA) di sekitar rumahnya.
“Almarhum itu ngajar ngaji anak-anak di dekat rumahnya. DIa guru ngaji,” ujar Anggit.
Saat ditemukan, jenazah lelaki itu memakai wearpack Polairud tertera pangkat berlambang bripda pada bagian kerah.
Di leher jenazah melekat pelampung kuning. Kini, jenazah telah dievakuasi ke RSUD Muhammad Zein Belitung Timur untuk visum.
Penyebab Jatuh
Penyebab jatuhnya helikopter 105/P-1103 milik Korps Polairud Baharkam Polri masih belum diketahui.
Sejauh ini tim SAR gabungan masih terus bekerja untuk melakukan pencarian keberadaan badan dan semua kru helikopter.
Kabid Humas Polda Bangka Belitung Kombes Pol Maladi mengatakan, belum diketahui pasti penyebab kecelakaan helikopter polisi tersebut.
"Helikopter itu berangkat dari Pangkalan Bun, kondisinya dalam keadaan baik. Mungkin pengaruh cuaca. Jadi belum diketahui, tetapi memang kondisi cuaca pada saat itu ekstrem, di daerah Pangkalpinang saja sering gelap terus," jelas Maladi.
Ia memastikan, saat ini tim SAR gabungan sedang melakukan evakuasi dan pencarian sejumlah kru helikopter yang belum ditemukan.
"Sementara untuk tubuh helikopter belum ditemukan, saat ini baru serpihan jok helikopter ditemukan dan satu jenazah Bribda Anam," lanjutnya.
Kabaharkam Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto mengungkap helikopter P-1103 terjatuh karena mengalami cuaca buruk saat melintas di Perairan Manggar, Kepulauan Bangka Belitung pada Minggu (27/11) sore.
"Dapat disimpulkan pesawat helikoter P-1103 jatuh karena cuaca di perairan Manggar," kata Arief.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan jatuhnya P-1103 di sekitar Pantai Burong Mandi, Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur adalah musibah bagi keluarga besar Kepolisian.
Ia menjelaskan helikopter yang jatuh tersebut merupakan satu dari dua helikopter yang sedang dalam perjalanan dari Pangkalan Bun ke Pondok Cabe.
Satu helikopter tersebut, kemudian mengalami lost contact semalam setelah menghadapi cuaca buruk. Pagi ini, kata dia, sudah didapatkan informasi bahwa sudah ditemukan pelampung, kursi, dan satu korban jenazah dari salah satu anggota Polri.
"Saat ini pencarian terus dilakukan dari Polri sendiri, dengan kapal dan helikopter yang kita miliki, kemudian dibantu oleh Basarnas dan juga teman-teman dari Angkatan Laut dan beberapa kapal masyarakat," kata Sigit.
Baca juga: Fakta-fakta Helikopter Jatuh di Babel: 1 Jasad Ditemukan, AKP Arif Rahman Saleh Masih Hilang
Sekadar informasi, sebuah helikopter diduga jatuh di perairan Laut Bukulimau, Kabupaten Belitung Timur, Minggu, (27/11). Kepala Desa Bukulimau Belitung Timur, Mukhlisin mengatakah kejadian tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 14.40 WIB.
"Yang kelihatan heli pak," ujar Mukhlisin.
Menurut Mukhlisin, info terakhir dari warga, kejadian di utara Bukulimau sebelum cuaca buruk. Posisi terakhir perkiraan sekitar 2 sampai 3 mil di utara Pulau Bukulimau.
"Jadi di sini cuaca mendung dan gelap lalu turun hujan," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Bangka Belitung Mikron Antariksa membenarkan kabar jatuhnya helikoter tersebut. Ia mengatakan helikopter yang jatuh tersebut nomor registrasi P1103 tipe NBO 105.
"Infonya Kapten AKP Arif dengan operator kepolisian (pilot-Red)," kata Mikron.
Tower radar Tanjungpandan melaporkan belum ada kontak dengan helikopter tersebut. Penerbangan helikopter diduga dalam misi patroli dan tidak terjadwal dalam laporan penerbangan.
Kepala Biro Operasional Polda Bangka Belitung Kombes Pol Pontjo Soediantoko juga telah menerima informasi perihal jatuhnya helikopter Tipe NBO 105 tersebut.
"Sementara masih menunggu info dari ATC dan AP II Tanjung Pandan dan seluruh petugas perangkat pendeteksian radar udara," ujar Pontjo.
Helikopter itu bernomor registrasi P-1103 yang merupakan kendaraan dinas Polri berwarna biru-putih. Di daftar manifes penumpang, helikopter itu dikabarkan berisi empat anggota Polri. (Tribun Network/gta/igm/bim/edy/kps/wly)