Seminggu Bantu Korban Gempa, Syifa Sedih Lihat Anak-anak tak Bisa Lagi Bermain di Halaman Rumah
Syifa sedih melihat langsung bagaimana para korban gempa menerima bantuan dengan tangisan. Apalagi melihat anak-anak tak bisa lagi bermain di halaman.
Editor: Dewi Agustina
"Saya merasakan bagaimana gotong royong Indonesia warisan nenek moyang diperlihatkan di gempa Cianjur."
"Di sini saya merasakan persatuan, dari tak kenal menjadi saudara menjemput harapan membantu pemulihan," ujarnya.
Beberapa kali ia meneteskan air mata saat melihat langsung bagaimana para korban gempa menerima bantuan dengan tangisan.
"Apalagi anak-anak, sangat menyentuh sekali melihat mereka tak bisa lagi bermain di halaman rumah, atau di rumah karena rumah mereka ambruk."
"Saya akhirnya banyak fokus membantu anak-anak, menghibur mereka, jika sedang ada kunjungan ke posko," katanya.
Baginya, melihat anak termenung duduk di posko menjadi pemandangan yang menyentuh.
Ia kerap kali menyaksikan anak-anak kebingungan, letih, dan kesakitan.
"Perasaan campur aduk, tapi alhamdulilah semua tangan dari berbagai daerah di Indonesia datang ke Cianjur untuk mengusap kening mereka, berusaha meredakan kesedihan, dan membantu memulihkan dari kenangan buruk peristiwa gempa," katanya.
Tak lama kemudian beberapa tamu dari luar kota yang akan berdonasi datang ke posko JQR.
Syifa pun pamit untuk membantu tamu yang akan berdonasi tersebut melalui posko JQR.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Syifa Nuruliya, Mojang Kuningan yang Sudah Seminggu Jadi Relawan di Lokasi Gempa Cianjur