VIRAL Video Ibu Melahirkan di Teras Bangunan Puskesmas, Kronologi Lengkap hingga Kondisi Bayi
Si bayi sudah keluar dari dalam kandungan dan tergeletak di lantai kedinginan dengan tali pusar yang belum terputus
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, TAPANULI - Kejadian memprihatinkan terjadi di Tapanuli Tengah, seperti dilansir dari akun Facebook Imran Sibagariang, Rabu (30/11/2022).
Video tersebut diunggahnya dengan kondisi seorang ibu yang melahirkan bayinya.
Pada keterangan video tersebut, Imran menuliskan "Puskes Tukka Punya Cerita".
Terlihat, si ibu dalam keadaan kritis ditopang seorang pria.
Sementara si bayi sudah keluar dari dalam kandungan dan tergeletak di lantai kedinginan dengan tali pusar yang belum terputus.
Darah segar terus mengucur membasahi pakaian si ibu dan lantai.
Baca juga: Puskesmas di Sleman Tolak Korban Kecelakaan, Perawat Tak Mau Ambil Risiko, Ini Kata Bupati Sleman
Banyaknya darah yang keluar, terlihat membuat si ibu semakin lemas tak berdaya.
Selain ketiga orang itu, ada juga terdengar suara orang-orang di sekitar.
Namun, tak satu pun yang memberi pertolongan.
Terlihat pintu gedung tersebut dalam keadaan tertutup dan tak satu pun yang keluar memberi pertolongan kepada bayi dan ibu yang nyawanya sudah terancam.
Kasus ini pun mendapatkan perhatian Dinas Kesehatan setempat.
Mereka langsung melakukan klarifikasi kepada kepala Puskesmas Tukka.
Seusai melakukan klarifikasi, Kepala Dinas Komimfo Tapteng, Darwin Pasaribu pun membeberkan hasil klarifikasi dari kepala Puskesmas Tukka kepada Tribun Medan.
Kepala Puskesmas Tukka dr Ester Surbakti mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi di Puskesmas Tukka, pada Sabtu (26/11/2022) sore.
“Pasien yang melahirkan tersebut bernama Yetina Hulu (21) warga Bona Lumban Lk V, Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah. Kejadiannya hari Sabtu, cuman videonya baru beredar kemarin,” kata dr Ester Surbakti, Rabu (30/11/2022) dalam keterangan tertulis kepada Tribun Medan.
Ester menjelaskan, insiden tersebut berawal ketika Yetina Hulu bersama suaminya Aro'oli Laila datang ke Puskesmas Tukka guna mendapatkan pelayanan kesehatan.
dr Ester bilang Yetina datang bersama suaminya menggunakan sepeda motor namun setibanya di Puskesmas ternyata pelayanan kesehatan sudah tutup.
Baca juga: Rawat Inap Karna Tifus, Diana Puas dengan Layanan di Puskesmas
Tiba-tiba di teras Puskesmas itu terjadilah proses persalinan.
“Mereka tiba di Puskesmas sekitar pukul 15.30 WIB, sementara hari Sabtu jam pelayanan Puskesmas sampai pukul 13.30 WIB,” ungkap dr Ester.
Ester menuturkan Puskesmas Tukka merupakan Puskesmas non rawat inap atau rawat jalan sehingga hari Senin-Jumat jam pelayanan kesehatan sampai pukul 14.00 WIB.
“Tapi di hari Sabtu, jam pelayanan kesehatan hanya sampai pukul 13.30 WIB,” sebutnya.
Pasien Yetina belum pernah memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas, sehingga datanya tidak ada di Puskesmas tersebut.
“Ibu tersebut mengaku gak tau kalau dia hamil, namun setelah kondisi kehamilannya telah besar dan mau melahirkan baru dibawa ke Puskesmas.
Dan selama 3 bulan ini mereka berada di Pulau Nias, baru sampai di Tukka pada Sabtu pagi,” beber dr Ester.
Awalnya pasien tersebut datang ke Puskesmas Tukka untuk memeriksakan kondisi kehamilannya dan untuk mendapat penjelasan kapan akan melahirkan.
Namun setibanya di Puskesmas Tukka, tiba-tiba ibu tersebut melahirkan di teras Puskesmas.
Kepala Puskesmas juga membantah kabar yang menyebut bahwa ibu tersebut tidak mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Tukka.
“Kebetulan pegawai kita ada di dekat situ, bidan Kasih kemudian langsung menolong dibawa ke Puskesmas.
Plasenta lahir di Puskesmas dan proses pemotongan tali pusar langsung ditangani di dalam Puskesmas,” ujar dr Ester.
Kondisi Terkini Sang Bayi dan Ibu
Kepala Puskesmas Tukka dr Ester Surbakti mengatakan bahwa kondisi bayi dan ibu sehat dan bayi lahir dengan berat sekitar 3 kg.
Bayi perempuan itu merupakan anak kedua dari istri kedua Aro'oli Laila.
Baca juga: Seminggu Menikah, Vincent Raditya Kabarkan Fanny Margaretha Telah Melahirkan: Ini Hidup Saya
“Selanjutnya pihak Puskesmas melakukan tindakan cepat untuk menolong persalinan ibu tersebut. Dan setelah dilakukan observasi, pasien disarankan supaya tinggal di Rumah Tunggu Kelahiran (RTK).
Namun pada jam 9 malam pasien minta pulang, karena ada anak kecilnya yang tinggal di rumah. Lalu kita antarkan dengan kendaraan Pusling (puskesmas keliling) ke rumahnya,” ungkap Ester.
Mengetahui kejadian tersebut, Kadis Kesehatan Tapteng Nursyam bersama Camat Tukka, telah datang mengunjungi ibu yang melahirkan tersebut sembari memberikan bantuan keperluan bayi.
"Pada prinsipnya Pemkab Tapteng selalu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakatnya terutama bidang kesehatan," ucap Nursyam.
Suami Pasien Ucapkan Terima Kasih
Aro'oli Laila, suami pasien mengucapkan terima kasih kepada Kadis Kesehatan dan Kepala Puskesmas yang telah memberikan perhatian kepada istri dan anaknya.
"Kami ucapkan terima kasih atas pelayanan dari Puskesmas, sehingga istri dan anak saya bisa sehat. Jangan ada lagi isu-isu yang lain, biarkan aku mencari nafkah untuk istri dan anak-anakku. Ini bukan kelalaian orang Puskesmas, ini kelalaian kami," ucap Aro.
Sebelumya telah diberitakan, sebuah kejadian memprihatinkan terjadi di Tapanuli Tengah, seperti dilansir dari akun Facebook Imran Sibagariang, Rabu (30/11/2022).
Video tersebut diuanggahnya dengan kondisi seorang ibu yang melahirkan bayinya.
Pada keterangan video tersebut, Imran menuliskan "Puskes Tukka Punya Cerita".
Terlihat, si ibu dalam keadaan kritis ditopang seorang pria. Sementara si bayi sudah keluar dari dalam kandungan dan tergeletak di lantai kedinginan dengan tali pusar yang belum terputus.
Darah segar terus mengucur membasahi pakaian si ibu dan lantai. Banyaknya darah yang keluar, terlihat membuat si ibu semakin lemas tak berdaya. Selain ketiga orang itu, ada juga terdengar suara orang-orang si sekitar. Namun, tak satu pun yang memberi pertolongan.
Terlihat pintu gedung tersebut dalam keadaan tertutup dan tak satu pun yang keluar memberi pertolongan kepada bayi dan ibu yang nyawanya sudah terancam. (Tribun Medan/Maurits Pardosi/ Arjuna Bakkara)