Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Melihat Tenda Sakinah untuk Pengungsi Gempa Cianjur: Tempat Para Suami Istri Memadu Kasih

Tenda sakinah tersebut juga sebagai bilik cinta bagi para korban gempa Cianjur.

Editor: Erik S
zoom-in Melihat Tenda Sakinah untuk Pengungsi Gempa Cianjur: Tempat Para Suami Istri Memadu Kasih
Sumber: Kompas.tv/Ant
Warga di Desa Pasir Goong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berinisiatif mendirikan bilik cinta disebut tenda sakinah untuk pengungsi pasutri untuk memenuhi kebutuhan biologis bagi pengungsi korban gempa Cianjur 

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR-  Guna memenuhi kebutuhan biologis pengungsi gempa Cianjur, Jawa Barat, tenda sakinah didirikan.

Bisa dikatakan, tenda sakinah tersebut juga sebagai bilik cinta bagi para korban gempa Cianjur.

Baca juga: Menko PMK: Pemerintah Masih Data Rumah yang Rusak Akibat Gempa Cianjur

Seperti diketahui, gempa berkekuatan 5,6 Magnitudo yang mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat membuat ribuan rumah warga ambruk.

Mereka terpaksa tinggal di tenda pengugsian lantaran rumah yang mereka huni tak lagi bisa ditempati.

Lamanya di tempat pengungsian seperti korban gempa Cianjur, tak menutup kemungkinan para korban membutuhkan pemenuhan hasrat biologis-nya.

Tak adanya hunian pribadi bagi korban gempa terutama pasangan suami istri yang ingin memenuhi kebutuhan biologisnya menjadi perhatian tersendiri.

Untuk menjawab hal itu, kini sebuah bilik cinta atau tempat pasutri untuk bercinta pun dirikan.

Berita Rekomendasi

Tenda untuk pasutri memadu kasih itu diberinama tenda sakinah.

Baca juga: Ulama dan Relawan Gelar Shalawat Akbar, Doakan Korban Gempa Cianjur

Di dalam tenda tersebut, pasutri bisa menyalurkan kebutuhan biologisnya meski hanya berada di lokasi pengungsian.

Tenda sakinah ini berdiri di Desa Pasir Goong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Sebuah tenda milik anggota Pramuka ini muat untuk menampung tiga hingga empat orang di dalamnya.

Feri R Firdaus, salah satu penggagas Tenda Sakinah mengatakan, pasutri yang ingin menggunakan tenda sakinah itu harus mengikuti jadwal antrean pendaftaran.

Namun, para pasutri mengaku malu jika namanya dipajang dalam jadwal masuk ke tenda sakinah.

"Jadi saat saya akan pasang kertas berisi jadwal pemakaian. Itu mereka pada protes, aduh, malu, jangan dipajang nama-namanya," ucap Feri. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas