Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pelaksana BPBD Garut, Satria Budi mengatakan saat terjadi gempa magnitudo 6,4 masyarakat sempat keluar rumah untuk mengevakuasi diri.

Namun kini mereka telah kembali masuk ke dalam rumah. Aktivitas masyarakat juga telah berjalan normal seperti biasa.

"Tadi yang tinggal di rumah pada keluar sebentar, setelah itu mereka aktivitas kembali ke dalam. Sekarang sudah melakukan aktivitas kembali," kata Satria dikutip dari live streaming Kompas TV, Sabtu (3/12/2022).

Baca juga: BMKG: Gempa M 6,4 Garut akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia

Satria menyebut setelah gempa berkekuatan 6,4 magnitudo mengguncang, pihaknya langsung melakukan monitoring kewilayahan.

Berdasarkan monitoring tersebut, hingga satu jam pasca gempa terjadi, BPBD menyatakan tak menerima laporan yang tidak diharapkan. Situasi dilaporkan aman dan kondusif.

Adapun perihal kondisi di Mekarmukti yang jadi pusat gempa bermagnitudo 6,4, BPBD mengatakan wilayah Garut Selatan tersebut dalam keadaan kondusif.

Apa beda Magnitudo dan Skala Richter?

Magnitudo dan skala richter (SR) adalah skala umum yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Magnitudo merupakan ukuran kekuatan gempa bumi yang menggambarkan besarnya energi seismik yang dipancarkan oleh sumber gempa dan merupakan hasil pengamatan seismograf.

Skala richter (SR) adalah ukuran kekuatan gempa berdasarkan energi yang dilepaskan (energy released).

Keakuratan skala magnitudo lebih tinggi dibanding skala richter. (Beda Magnitudo dan SR)

"Untuk wilayah Kecamatan Cibalong, Tasikmalaya tetap aman. Wilayah selatan Alhamdulillah tetap kondusif," ungkap dia.

Sebagai informasi, gempa bumi dengan magnitudo 6,4 mengguncang wilayah selatan Garut, Jawa Barat pada Sabtu (3/12/2022) sekitar pukul 16.49 WIB. Gempa berpusat di wilayah Mekarmukti dengan kedalaman 109 kilometer.