Update Semeru Hari Ini: 1.979 Warga Terdampak Erupsi Mengungsi di 11 Titik
Sebanyak 1.979 warga mengungsi setelah terjadi erupsi Gunung Semeru, Minggu (4/12/2022).
Penulis: Nuryanti
Editor: Ayu Miftakhul Husna
2. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 19 km.
3. Tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
4. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat dan Kali Lanang serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
5. Agar masyarakat tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggung jawab mengenai aktivitas Gunung Semeru, dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB, Pemda, dan instansi terkait lainnya.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Megawati Instruksikan Baguna PDIP Turun Beri Bantuan ke Masyarakat
Sebelumnya, luncuran APG sudah mencapai 19 kilometer bahkan telah melewati Jembatan Gladak Perak.
“Sudah sampai Gladak Perak,” ujar Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang, Joko Sambang, Minggu.
Abu vulkanik Gunung Semeru dilaporkan membumbung tinggi berwarna abu dan hitam pekat.
Jarak pandang sangat terbatas karena abu sudah mulai turun, ditambah turun hujan di sekitar lokasi.
“Situasi saat ini di Kajar Kuning hujan deras dan abu pekat,” ungkap Joko.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Erupsi Gunung Semeru