VIDEO Bupati Lumajang Berlakukan Status Tanggap Darurat 14 Hari: 1.979 Orang Mengungsi
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menegaskan akan memberlakukan status tanggap darurat selama 14 hari.
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Ratusan warga dari beberapa desa terdampak erupsi Gunung Semeru mengungsi di Balai Desa Candipuro, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Minggu (4/12/2022).
Fatini (40), warga Desa Sumberwuluh mengaku begitu panik saat erupsi Semeru melanda sekitar pukul 02.40 dini hari.
Fatini pun segera bergegas menuju tempat aman bersama warga yang lain.
"Langsung menuju tempat paling aman kemudian bersama-sama menyelematkan diri," ujar Fatini ketika ditemui di lokasi pengungsian.
Fatini mengaku trauma dengan peristiwa erupsi yang kembali terjadi setelah sebelumnya terjadi pada Desember 2021.
"Ketika dengar kabar ada erupsi langsung tidak bisa mikir apa-apa, pokoknya selamat saja. Saya hanya membawa dompet dan langsung mengajak suami dan 2 anak saya menyelamatkan diri," bebernya.
Sementara itu, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menegaskan akan memberlakukan status tanggap darurat selama 14 hari.
"Kami masih berfokus pada penanganan bencana. Pendirian dapur umum juga sedang didirkan di sejumlah titik termasuk Desa Penanggal ini," ungkap Thoriq.
Thoriq mengatakan pihaknya masih akan terus melakukan pemantauan di sejumlah titik terdampak.
"Saya mau ke Kajar Kuning sebentar lagi," tutupnya.
1.979 Orang Mengungsi
Sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 11 titik setelah terjadi Awan Panas Guguran (APG) dan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Api Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunungapi Semeru dari level III (siaga) menjadi level IV (awas).
Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merinci 11 titik pengungsian itu meliputi, 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip, 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip.