Pasangan di Cianjur Menikah di Rumah yang Hancur Akibat Gempa: Mempelai Pria Sedih Karena Ini
Nurdin dan Nida adalah warga Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Rumah tempat resepsi hancur akibat gempa.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Muhamad Nurdin asal Kampung Barulega, Desa Cirumput tetap menikahi gadis pujaan hatinya Nida Khovia Sykur walau desanya porak poranda akibat gempa.
Nurdin dan Nida adalah warga Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Baca juga: Update Gempa Cianjur: 384 Kali Gempa Susulan, 8 Warga Belum Ditemukan
Meski rumah yang sedianya akan dijadikan tempat resepsi pernikahannya hancur akibat gempa, pemuda kelahiran 1993 itu tetap mendatangi rumah sang pujaan hati di Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Minggu (4/12/2022).
Muhamad Nurdin, laki-laki yatim piatu itu, mendatangi rumah gadis berusia 22 tahun tersebut diantar bersama beberapa kerabat dan saudara terdekatnya untuk melaksanakan janji sakral.
Tak ada tampak tegang di wajah Nurdin saat menunggu penghulu datang.
Sedangkan Nida berada dikamarnya yang ditemani saudara wanitanya.
Tetapi wajah Nurdin seketika berubah ketika seorang petugas Kantor Urusan Agaman (KUA) Kecamatan Cuegang datang dengan mengucapkan salam saat masuk ke rumah Nida.
Tidak menunggu lama, petugas KUA tersebut langsung membuka berkas yang dibawanya untuk memenuhi segala persyaratan pernikahan Nurdin dengan Nida.
Baca juga: Pemkab Cianjur Usul Perpanjangan Masa Pencarian Korban Gempa Cianjur Hingga 3 Hari ke Depan
Nurdin langsung menunjukkan mas kawin berupa emas berat lima gram yang di bawanya. Penghulu pun meminta Nurdin agar memegang tangan ayahanda Nida untuk melakukan ijab kabul.
Usai Abdul Sykur, orang tua Nida, mengucapkan bacaan ijab, Nurdin pun langsung mengikuti semua ucapan yang disebutkan Abdul Sykur tanpa terbata-bata.
Tiga orang saksi pun sepakat Nurdin dan Nida telah sah menjadi sepasang suami istri. Sontak kerabat dan saudara Nurdin terharu menangis usai Nurdin mengucapkan janji sucinya.
"Cukup sedih menikah di saat kondisi seperti ini, tetapi alhamdulillah bahagia sekarang sudah sah menjadi pasangan suami istri," kata Nurdin yang mengenakan kopiah dan sarung.
Baca juga: Bantuan untuk Anak-anak Korban Gempa Cianjur Jadi Energi Positif untuk Semangat Berkarya
Nurdin dan Nida telah mendaftarkan diri ke KUA Kecamatan Cugenang, Rabu (16/11) lalu untuk melaksanakan pernikahan sederhana yang akan dilakukan di rumah mempelai wanita.
Pemuda yang besar di Pondok Pesantren itu pun mengaku sedih, karena tidak dihadiri adik kesayangannya yang meninggal karena gempa bumi.