Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Erupsi Gunung Semeru, Jembatan Rusak hingga Pengungsi Balik ke Rumahnya untuk Amankan Ternak

Berikut ini kabar terbaru soal erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Mulai jempatan terputus hingga warga selamatkan hewan ternaknya.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Update Erupsi Gunung Semeru, Jembatan Rusak hingga Pengungsi Balik ke Rumahnya untuk Amankan Ternak
Tribunjatim.com/M Erwin Wicaksono
Guguran material vulkanis masih begitu membara di Dusun Kajar Kuning Desa Sumberwuluh, Kecamata Candipuro, Kabupaten Lumajang pada Minggu (4/11/2022) petang, usai terdampak awan panas guguran Gunung Semeru. Berikut update erupsi Gunung Semeru. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal erupsi di Gunung Semeru.

Awan panas dari erupsi Gunung Semeru membuat akses utama dari Kabupaten Lumajang ke Kabupaten Malang terputus.

Akses dua kabupaten tersebut harus melewati Jembatan Gladak Perak yang berada di Kecamatan Candipuro.

Jembatan yang sempat diperbaiki tersebut kini rusak karena erupsi di Gunung Semeru.

Awan panas juga merusak jembatan alternatif lainnya.

Mengutup Surya Malang, pihak kepolisian memasang garis polisi agar warga tidak nekat menyeberang karena jembatan dipenuhi debu vulkanik.

Baca juga: BNPB Sebut Kecil Kemungkinan Letusan Gunung Semeru Picu Tsunami di Jepang

AKBP Dewa Putu Eka, Kapolres Lumajang meminta warga untuk tidak nekat melewati jalur berbahaya.

Berita Rekomendasi

"Kami menghimbau kepada warga agar mengutamakan keselamatan nyawa," ungkapnya.

Personil Polres Lumajang, TNI, dan BPBD juga dikerahkan untuk menjaga di berbagai titik.

Pengungsi Balik ke Rumah Jemput Hewan Ternak

Sementara itu, beberapa pengungsi yang tinggal di Kantor Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang pulang ke rumah untuk mengecek hewan ternak yang sempat ditinggalkan.

Pengungsi merasa khawatir akan keselamatan hewan ternaknya.

Hewan ternak tersebut merupakan salah satu sumber pendapatan warga.

Saat erupsi terjadi, Minggu (4/12/2022), banyak warga yang tak sempat menyelamatkan hewan ternaknya.

Salah seorang warga, Sumina, mengungkapkan jika ia memilih pulang karena tak tega tinggalkan hewan ternak tanpa diberi makan.

Ia memilih pulang meskipun ada perasaan takut.

Gunung Semeru memuntahkan awan panas dan abu vulkanik tebal di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022). Gunung Semeru kembali bererupsi setelah mengalami erupsi besar pada 2021 lalu, status pun dinaikkan ke level IV menjadi 'Awas' terhitung per pukul 12.00 WIB hari Minggu, 4 Desember 2022. AFP/AGUS HARIANTO
Gunung Semeru memuntahkan awan panas dan abu vulkanik tebal di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022). Gunung Semeru kembali bererupsi setelah mengalami erupsi besar pada 2021 lalu, status pun dinaikkan ke level IV menjadi 'Awas' terhitung per pukul 12.00 WIB hari Minggu, 4 Desember 2022. AFP/AGUS HARIANTO (AFP/AGUS HARIANTO)

Baca juga: Akses Utama Lumajang Menuju Malang Terputus Karena Erupsi Gunung Semeru

Suminah juga mengungkapkan akan mengevakuasi hewan ternak agar aman dan tak dicuri.

"Saya khawatir dengan hewan ternak saya, kemarin tidak sempat menyelamatkan kambing yang ada di belakang rumah karena buru-buru keluar untuk menyelamatkan diri," kata Sumina, Senin (5/12/2022) mengutip Kompas.com.

Beberapa warga juga sudah ada yang sampai di rumahnya dan sedang menunggu jemputan petugas untuk evakuasi kambing miliknya.

"Saya bawa lima ekor (kambing), ini mau saya bawa ke pengungsian, kalau di sini tidak ada yang kasih makan, takut juga kalau tiba-tiba ada erupsi," terang Solikin, warga Dusun Curah Kobokan.

Ditemui di kesempatan lain, Samsul Arifin selaku Sekretaris Desa Sumberwuluh mengatakan bahwa hewan ternak warga akan dikumpulkan di sebuah tempat.

"Ternak warga akan dikumpulkan di Penanggal dan huntap, di sana akan ada kandang dijadikan satu untuk mencukupi kebutuhan pangan ternak," terangnya.

Pengungsi Capai Lebih dari 2.000 orang

Akibat dari erupsinya Gunung Semeru, tercatat ada 12 lokasi pengungsian.

Mengutip Surya Malang, Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur mencatat ada 2.219 warga yang mengungsi.

Data tersebut diperoleh Minggu (4/11/2022) malam.

Tempat yang digunakan untuk pengungsian meliputi rumah ibadah, gedung sekolah, lapangan, dan kantor kecamatan.

(Tribunnews.com, Renald)(SuryaMalang, Ratih Fardiyah/Mohammad Erwin)(Kompas.com, Miftahul Huda)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas