Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Erupsi Gunung Semeru: Pengungsi Sudah Bisa Kembali ke Rumah hingga Warga yang Masih Trauma

Pengungsi erupsi Gunung Semeru sudah bisa kembali ke rumah masing-masing pagi ini, Senin (5/12/2022).

Penulis: Rifqah
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Update Erupsi Gunung Semeru: Pengungsi Sudah Bisa Kembali ke Rumah hingga Warga yang Masih Trauma
Istimewa/Tangkapan layar YouTube CCTV Semeru
Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Minggu (4/11/2022) dini hari. Guguran awan panas mengarah ke sisi Kobokan, Kecamatan Candipuro dan sisi Lanang, Kecamatan Pronojiwo. Pengungsi erupsi Gunung Semeru sudah bisa kembali ke rumah masing-masing pagi ini, Senin (5/12/2022). 

TRIBUNNEWS.COM- Pengungsi erupsi Gunung Semeru dikabarkan sudah bisa pulang ke rumah masing-masing hari ini, Senin (5/12/2022).

Tepatnya pada pagi ini, masyarakat yang tidak terdampak secara langsung oleh erupsi Gunung Semeru sudah bisa kembali ke rumah masing-masing.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Lumajang, Thariqul Haq.

"Masyarakat yang sudah bisa kembali ke kediaman ke rumah masing-masing adalah yang terdampak tidak langsung," kata Thariq, dikutip dari KompasTV Senin (5/12/2022).

Para warga yang mengungsi sudah kembali karena tempat tinggal mereka jauh dari aliran lahar Gunung Semeru dan berada dalam zona hijau.

Baca juga: Update Erupsi Gunung Semeru: 2.219 Jiwa Mengungsi di 12 Titik, Berikut Rinciannya

Diketahui sebelumnya, bahwa warga sekitar Gunung Semeru yang mengungsi karena ada hujan abu yang deras di lingkungan tempat tinggal mereka.

Desa yang terkena derasnya hujan abu tersebut adalah Desa Pananggal, Desa Sumbermujur, dan hunian relokasi di Desa Sumbermujur.

Berita Rekomendasi

Warga Ambil Ternak untuk Diamankan

Senin pagi ini, warga Desa Kajar Kuning mengambil ternak mereka untuk diamankan juga di pengungsian.

"Pagi ini aktivitas masyarakat, sebagian ke kandang ternak di Kajar Kuning itu untuk mengambil hewan ternak untuk diamankan."

"Dan itu dibantu petugas dari teman-teman relawan," ujar Thariq.

Selain itu, Thariq juga menjelaskan jika Desa Kajar Kuning termasuk wilayah yang terletak di tepian aliran lahar.

Namun, sebagian besar penduduknya tersebut sudah pindah ke hunian relokasi sejak tahun lalu.

Desa Kajar Kuning sudah tidak berpenghuni karena tahun lalu, desa tersebut terdampak langsung oleh erupsi Gunung Semeru.

Oleh karena itu, banyak rumah yang hancur dan atap rumah yang roboh.

"Sehingga dalam jangka waktu satu tahun ini mereka sudah mendapatkan hunian tetap di hunian relokasi yang sudah dibangun," kata Thariq.

Hingga hari ini, Senin (5/12/2022), Thariq mengaku belum mendapatkan laporan korban jiwa atas peristiwa erupsi Gunung Semeru yang disertai awan panas guguran (APG) tersebut.

"Tadi malam ada laporan kehilangan dua anggota keluarga, tapi sudah ditemukan pukul 07.00 WIB, sudah diamankan petugas," ujar Thariq.

Baca juga: Bupati Lumajang Bantah Kabar Kondisi Kawasan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Semeru Sangat Berbahaya

Pengungsi Masih Trauma

Warga dari beberapa desa terdampak erupsi Gunung Semeru mengungsi di Balai Desa/Kecamatan Candipuro Lumajang, Minggu (4/12/2022). Pengungsi erupsi Gunung Semeru sudah bisa kembali ke rumah masing-masing pagi ini, Senin (5/12/2022).
Warga dari beberapa desa terdampak erupsi Gunung Semeru mengungsi di Balai Desa/Kecamatan Candipuro Lumajang, Minggu (4/12/2022). Pengungsi erupsi Gunung Semeru sudah bisa kembali ke rumah masing-masing pagi ini, Senin (5/12/2022). (surya.co.id)

Mengenai trauma yang dirasakan warga tersebut, Mita Rosalia, salah satu pengungsi erupsi Gunung Semeru masih tidak menyangka erupsi tersebut kembali terjadi.

Mita mengatakan bahwa, peristiwa erupsi Gunung Semeru tahun ini membuka kembali rasa traumatis dalam benaknya karena mengalami dampak letusan Gunung Semeru 2021 lalu.

Sebelumnya, ketika mendengar kabar erupsi Gunung Semeru pada Minggu (4/12/2022) dini hari, Mita mengaku panik.

Saat itu Mita mengatakan jika dirinya tengah terlelap tidur.

"Panik sekali begitu mendengar kabar erupsi Gunung Semeru, saya kemudian membawa dua anak saya untuk menyelamatkan diri," ujar Mita, dikutip dari Surya.co.id.

"Nangis takut, kabur cari perlindungan, saya hanya mikir nyawa selamat," imbuhnya.

Kini, Mita hanya bisa berdoa dan berharap rasa traumanya tersebut mereda.

Baca juga: Riwayat Letusan Gunung Semeru Tahun 1818-2022, Gunung Berapi Aktif di Indonesia

"Saya berharap tidak ada erupsi susulan kembali dan bisa kembali ke rumah."

"Saya juga bingung mau tinggal di mana kalau tidak di rumah itu (Huntara)," ucap Mita.

Diketahui sebelumnya, Mita merupakan salah satu warga yang kehilangan tempat tinggal karena erupsi Gunung Semeru tahun lalu.

Ia kemudian tinggal di Huntara Bumi Damai Semeru, Candipuro, Lumajang.

"Saya tinggal di Huntara karena sebelumnya rumah saya hancur. Jadi sudah tidak bisa ditinggali kembali. Sekarang tinggal di Huntara," kenangnya.

(Tribunnews.com/Rifqah)(Kompas.TV/ Nadia Intan Fajarlie )(Surya.co.id /Erwin Wicaksono)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas