Cerita Pelanggan dan Pemilik Toko Elektronik soal Dimatikannya Siaran TV Analog
Berikut ini cerita unik dari mereka yang merasakan migrasi TV analog ke TV digital di beberapa daerah, termasuk di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah beberapa hari yang lalu mulai mematikan siaran analog dan berpindah ke siaran digital di beberapa daerah, termasuk di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Karena sebelumnya belum memiliki set top box (STB) beberapa warga yang masih belum beralih ke digital berbondong-bondong membeli STB.
Ada cerita dari seorang pemilik toko elektronik di Gunungkidul, Yogyakarta.
Udin (40) mengaku, tokonya diserbu orang yang ingin membeli STB, Sabtu (3/12/2022).
Karena tokonya merupakan toko elektronik kecil, stok STB pun cepat ludes.
"Waktu itu saya bingung, kok banyak banget yang datang," kata Udin ditemui Kompas.com, Selasa (6/12/2022).
Baca juga: Rekomendasi STB Matrix Bersertifikat Kominfo, Ini Jenis dan Spesifikasinya
Ia mengatakan jika menjual STB paling mahal Rp250 ribu.
"Saya menjual paling mahal Rp250.000," imbuh Udin.
Udin juga sebelumnya telah sering menawarkan STB kepada para pelanggannya, namun belum mau membeli karena tv analog masih ada siaran.
"Saya jual STB sejak setahun terakhir, sering tak tawarkan tetapi kebanyakan belum mau beli karena tv analog masih siaran," kata Udin.
Ia juga menceritakan, jika ada seorang kakek yang ingin membeli STB.
Udin bercerita jika cucunya sudah menangis karena tak bisa nonton TV.
" Di rumah istri dan cucunya sudah menunggu. Bahkan katanya cucunya terus menangis karena tidak bisa nonton tv,"
"Kebetulan masih ada satu, sebenarnya untuk rumah. Tapi ya sudah saya berikan untuk orang itu seharga Rp250.000," pungkasnya.
Sedangkan di Semarang, Jawa Tengah, ada cerita jika banyak orang yang mengantre di sebuah toko elektronik untuk berkonsultasi tentang cara memasang dan mengatur STB.
Cici, salah seorang pegawai toko elektronik di Jl Jagalan, Semarang mengatakan masih banyak yang gagal dalam memasang STB di rumah.
Baca juga: Harga Set Top Box TV Digital Kominfo, Tips Memilih STB, dan Memasang STB ke TV Tabung
Toko tempat Cici kerja banyak ditangi orang yang minta untuk mengatur STB milik pelanggan.
Kebanyakan yang datang adalah mereka yang sudah berusia lanjut dan paruh baya.
"Soalnya orang tua banyak yang nggak ngerti. Paling kita setting 10 menit jadi. Tapi antrean panjang, soalnya banyak yang bolak balik sampai rumah gak bisa pakai. Dijelasin sampe setengah jam, habis itu masih balik sini lagi," katanya.
Mengutip Kompas.com, hingga saat ini, masih banyak orang yang mencari STB.
"Tak pikir orang orang tv nya sudah banyak yang ganti tv digital, ternyata masih pada cari STB. Kita restock harian juga Cuma satu kardus 20-40 unit," pungkasnya.
Seorang pelanggan di Semarang, Budi, mengatakan jika masih kebingungan dalam mengatur STB.
Ia juga mengeluhkan mahalnya harga STB.
"Harganya fantastis. Kemarin ada yang jual Rp300.000-450.000, sampai setengah juta malahan," kata Budi, pembeli STB kepada Kompas.com, Selasa (6/12/2022).
Berikut ini rekomendasi STB beserta rentang harganya yang Tribunnews.com rangkum dari Kontan:
- Advan: Rp 200 ribuan
- Akari: Rp 200-500 ribuan
- CBM: Rp 150-200 ribuan
- Erza Genesis: Rp 150-180 ribuan
- Evercross: Rp 170-180 ribuan
- Evinix: Rp 200 ribuan
- Freebox: Rp 140 ribuan
- Goldsat: Rp 150-200 ribuan
- Ichiko: Rp 200-300 ribuan
- Inti: Rp 200 ribuan
- Kubik: Rp 240 ribuan
- Luby: Rp 195 ribuan
- Matrix: Rp 170-400 ribuan
- Myvo: Rp 180-200 ribuan
- Nexmedia: Rp 190-250
- Nextron: Rp 250-300 ribuan
- Noise: Rp 180 ribuan
- Polytron: Rp 200-300 ribuan
- Signal: Rp 200 ribuan
- SuperHD: Rp 170-200 ribuan
- Tanaka: Rp 100-200 ribuan
- Tennox: Rp 170 ribuan
- Unicom: Rp 180 ribuan
- Varwin: Rp 200 ribuan
- Venus: Rp 200-300 ribuah
- Visio: Rp 185 ribuan
- Welhome: Rp 185 ribuan
- Winasat: Rp 225.000
Disclaimer: Harga dan ketersediaan bisa berbeda di tiap daerah
(Tribunnews.com, Renald)(Kompas.com, Titis Anis Fauziyah/Markus Yuwono)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.