Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Kantor Polisi yang Pernah jadi Sasaran Bom Bunuh Diri: Polresta Solo hingga Masjid Polres Cirebon

Berikut daftar kantor polisi yang pernah jadi sasaran teror bom bunuh mulai Polresta Solo hingga Masjid Polres Cirebon.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in 5 Kantor Polisi yang Pernah jadi Sasaran Bom Bunuh Diri: Polresta Solo hingga Masjid Polres Cirebon
Kolase Tribunnews.com: Tangkap layar kanal YouTube KompasTV dan TribunMedan/Istimewa
(Kiri) Bom bunuh diri di Polrestabes Medan dan (Kanan) Kondisi Polsek Astana Anyar, Bandung, lokasi bom bunuh diri. Berikut daftar kantor polisi yang pernah jadi sasaran bom bunuh diri di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Aksi teror bom bunuh diri terjadi di Mapolsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022) pagi.

Insiden bom bunuh diri ini menambah daftar panjang aksi teror di lingkungan kantor kepolisian.

Jauh sebelumnya pernah ada insiden serupa di sejumlah kantor kepolisian.

Sebut saja mulai dari Polresta Solo pada tahun 2016 hingga di Polrestabes Medan pada tahun 2019.

Berikut daftar kantor polisi yang pernah jadi sasaran teror bom bunuh diri dihimpun Tribunnews.com, Rabu (7/12/2022):

1. Bom bunuh diri di Polresta Solo

Baca juga: Buntut Bom Bandung, Polri Diminta Waspadai Aksi Teror Saat Pernikahan Kaesang Putra Jokowi

Aksi bom bunuh diri di Polresta Solo (gedung lama) di Manahan, Kecamatan Banjarsari terjadi pada Selasa (5/7/2016).

BERITA REKOMENDASI

Pagi itu sekira pukul 07.35 WIB, datang pelaku berinisial NR (31) menggunakan sepeda motor memasuki halaman Polresta Solo.

NR Sempat dihentikan oleh anggota Provos, namun pengendara tetap nekat menyerobot melewati penjagaan.

"Saat itu pelaku menggunakan motor, meledakkan diri," ucap Kadiv Humas Mabes Polri yang saat itu masih dijabat oleh Irjen Boy Rafli Amar.

Boy melanjutkan, pelaku tewas di lokasi kejadian.

Ledakan bom juga melukai seorang anggota kepolisian bernama Bripka Bambang Adi Cahyanto, anggota Provost Mapolresta Surakarta.

Berdasarkan pendalaman kepolisian, NR diketahui bagian dari jaringan teroris Jamaah Anshar Khilafah Daulah Nusantara (JAKDN).

2. Bom bunuh diri di Polrestabes Medan

Ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan terekam CCTV, Rabu (13/11/2019).
Ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan terekam CCTV, Rabu (13/11/2019). (Tribun Medan/Istimewa)

Aksi bom bunuh diri selanjutnya terjadi di Polrestabes Medan Jalan HM Said Medan, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu pagi (13/11/2019).

Dihimpun dari Tribun-Medan.com, pelaku berinisial RMN (24) melakukan aksinya pada 08.45 WIB.

Awalnya pelaku memasuki Polrestabes Medan menggunakan atribut ojek online dan membawa sebuah ransel.

RMN sempat dicegah agar tidak masuk, namun ia memberikan perlawanan kepada petugas kepolisian kemudian lari ke bagian dalam Polrestabes Medan.

Tepat berada di depan kantin, bom yang dibawa RMN meledak hingga menewaskan dirinya.

Selain itu, ada empat orang lainnya terluka, termasuk Kasi Propam Polrestabes Medan, Kompol Abdul Mutholib.

Detik-detik bom yang dibawa RMN meledak juga sempat terekam kamera CCTV.

Sementara pihak Polri membenarkan insiden ini adalah aksi bom bunuh diri.

"Ya betul," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, dikutip dari Tribun-Medan.com.

Baca juga: Tetangga Ungkap Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri Bandung: Pernah Kerja di Warnet, Dikenal Tertutup

3. Bom bunuh diri Polres Cirebon

Aksi bom bunuh diri juga pernah terjadi di Masjid Al Zikro, komplek Mapolresta Cirebon, Jawa Barat pada Jumat (15/4/2011).

Pelakunya berinisial MS (31), warga Pekalipan, Cirebon, Jawa Barat.

MS melakukan aksinya saat puluhan petugas kepolisian hendak melaksanakan salat jumat.

Kadiv Humas Polri yang saat itu dijabat Irjen Pol Anton Bachrul Alam mengatakan, pelaku tiba-tiba berjalan maju ke barisan atau saf jamaah paling depan, di mana ada Kapolresta Cirebon berdiri.

Dan bom di tubuh pelaku langsung meledak.

"Yang meninggal yang bunuh diri itu (MS). Iya kondisinya (jenazah) hancur," ucap Anton kepada Tribunnews.com.

Akibat kejadian ini, puluhan anggota polisi terluka termasuk Kapolres Cirebon AKBP Herukoco.

4. Bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya

Dihimpun dari Surya.co.id, bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya terjadi pada Senin (14/5/2018).

Kejadian bermula saat ada dua sepeda motor yang dikendarai oleh 5 orang berusaha masuk ke Mapolrestabes Surabaya sekitar pukul 08.50 WIB.

Mereka dihentikan oleh petugas kepolisian untuk dilakukan pengecekan.

Namun beberapa detik kemudian, bom yang dibawa oleh para pelaku meledak.

Akibatnya, 4 pelaku tewas di lokasi kejadian.

Ada juga tiga anggota kepolisian dan 6 warga sipil ikut terluka terkena ledakan.

Mirisnya dalam kasus ini, pelaku mengajak anaknya untuk melakukan aksi bom bunuh diri.

Beruntung, anak tersebut berhasil selamat dari kejadian ini.

Baca juga: Fakta Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar: Terlibat Kasus Bom Cicendo, Terafiliasi JAD

5. Bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar

Ledakan terdengar dari arah Kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022).
Ledakan terdengar dari arah Kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022). (tangkapan layar Kompas Tv)

Kasus bom bunuh diri di kantor polisi terbaru terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat.

Dihimpun dari TribunJabar.id, kronologi kejadian bermula saat pelaku Agus Sujatno mendatangi lokasi kejadian pada Rabu (7/12/2022) sekitar pukul 8.20 WIB.

Saat itu pada anggota kepolisian sedang melakukan apel pagi.

Agus lalu mengacungkan senjata tajam sebelum akhirnya bom yang dibawanya meledak hingga menewaskan dirinya.

Selain itu, ada satu anggota kepolisian atas nama Aiptu Sofyan gugur.

Sementara korban luka ada sembilan anggota kepolisian lainnya dan satu warga sipil atas nama Nurhasanah.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, pelaku bom bunuh diri merupakan jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung.

Agus juga tercatat sebagai mantan napi terorisme yang terlibat dalam bom panci di Cicendo, Kota Bandung pada 2017.

Selama menjalani hukuman di Lapas Batu Nusakambangan, kata dia, masih susah diajak bicara dan saat bebas, pelaku masih masuk ke dalam kategori merah.

"Memang yang bersangkutan masih susah diajak berbicara, cenderung menghindar, walaupun sudah melaksanakan aktivitas," ucap Kapolri, dikutip dari TribunJabar.id.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Theresia Felisiani/Abdul Qodir/Y Gustaman)(Surya.co.id/Aflahul Abidin)(Tribun-Medan.com/Ayu Prasandi/Muhammad Fadli Taradifa)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas