Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Wali Kota Bandung Terkait Teror Bom, Minta Warganya Jangan Sebar Hoaks dan Jangan Takut

Berikut ini pesan dari Wali Kota Bandung Yana Mulyana kepada para warga Kota Bandung, Jawa Barat pasca bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Pesan Wali Kota Bandung Terkait Teror Bom, Minta Warganya Jangan Sebar Hoaks dan Jangan Takut
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana meresmikan Rute Aman Selamat Sekolah (RASS) di SMPN 55, Jalan Batu Rengat, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/7/2022). Yana memberikan pesannya terkait teror bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar. 

TRIBUNNEWS.COM - Yana Mulyana selaku Wali Kota Bandung, Jawa Barat menanggapi soal teror bom di Polsek Astana Anyar.

Ia mengimbau pada warganya untuk tidak menyebarkan berita bohong (hoaks) dan menyebarkan foto tragedi.

Yana juga mengungkapkan jika jangan sampai terprovokasi, karena hal tersebut merupakan tindakan yang diharapkan pelaku.

Mengutip TribunJabar.id, Yana juga meminta masyarakat untuk tak usah takut dengan adanya kejadian ini.

"Jadi percayakan penanganan peristiwa ini kepada aparat kepolisian. Termasuk aparat kewilayahan seperti kecamatan terus berkoordinasi dengan forkopimcam di wilayah masing-masing seperti dengan polsek dan koramil,"

"Yang pasti pelayanan publik untuk warga tidak boleh terganggu," ucap Yana. 

Baca juga: Bukan dari Aktivitas Gunung Berapi, Terjadi Hujan Batu dan Lumpur di Cangkuang Bandung

DPR RI Kritik BNPT

Berita Rekomendasi

Pengeboman di Polsek Astana Anyar ini juga turut dikomentari Anggota Komisi III DPR RI, Santoso.

Ia mengatakan jika program deredikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) kurang tepat.

Pria dari Partai Demokrat ini juga mengungkapkan jika metode yang digunakan kurang tepat.

Karena, pelaku pengeboman merupakan mantan narapidana dan telah dihukum selama empat tahun.

"Iya dong kalau dia sampai begitu ini yah apa namannya dianggap metodenya kurang tepat yah. Mungkin bukan gagal tapi metodenya kurang tepat," kata Santoso saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (7/12/2022).

"Sehingga orang yang sudah dibina tetap melakukan tindakan terorisme," lanjutnya.

(Tribunnews.com, Renald/Fersianus Waku)(TribunJabar.id, Nazmi Abdurahman)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas