Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istri Aipda Sofyan Duduk Lemas di Kursi Roda di Samping Jenazah Suami

Polsek Astana Anyar, Kota Bandung menjadi sasaran teror bom yang dilakukan orang tak dikenal, Rabu (7/12) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Istri Aipda Sofyan Duduk Lemas di Kursi Roda di Samping Jenazah Suami
Istimewa
Wakil Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, Edwin Partogi (jas biru) saat memberikan santunan bagi istri Aipda Sofyan yang menjadi korban meninggal dunia aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Rabu (7/12/2022). Pemberian santunan itu dilakukan di ICU RS Immanuel, Bandung. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polsek Astana Anyar, Kota Bandung menjadi sasaran teror bom yang dilakukan orang tak dikenal, Rabu (7/12) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.

Ketika itu di dalam Mapolsek sedang dilakukan apel pagi. Belakangan pelaku diketahui bernama Agus Sujatno, mantan narapidana teroris yang pernah mendekam di LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Agus juga terafiliasi dengan dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung atau Jawa Barat.

"Polsek Astana Anyar sedang apel, satu orang laki-laki, masuk ke polsek mengacungkan senjata tajam, menerobos barisan apel, anggota menghindar, dan terjadi ledakan, pelaku membawa bom. Diduga bom bunuh diri, pelaku meninggal dunia," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes pol Aswin Sipayung.

Baca juga: Tampang Pelaku Bom Polsek Astana Anyar, Aksinya Mirip Jaringan Anggota ISIS

Agus nekat melakukan aksi bom bunuh diri menggunakan sepeda motor bebek warna biru yang diparkirnya di depan kantor Polsek.

Dalam sepeda motor pelaku, terdapat kertas putih bertuliskan KUHP-Hukum, Kafir/Syirik Perangi para penegak hukum setan.

Satu orang anggota polisi meninggal dunia dalam serangan bom bunuh diri tersebut. Ia adalah Aiptu Sofyan. Pangkatnya kemudian dinaikkan menjadi Aipda Anumerta Sofyan.

BERITA REKOMENDASI

Keluarga menerima kenyataan Aipda (anumerta) Sofyan gugur karena serangan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.

Salah satunya adalah istrinya yang datang ke rumah sakit untuk melihat sosok Sofyan yang sudah terbujur kaku.

Istri Aipda Sofyan duduk lemas di kursi roda. Ia dikelilingi beberapa orang yang tampak menenangkannya.

Keluarga tak mengira Aipda Sopyan bakal menjadi satu-satunya korban meninggal, dalam insiden tersebut, selain pelaku.

Baca juga: Aksi Aipda Sofyan Hentikan Pelaku Bom Bunuh Diri Hingga Gugur Terkena Ledakan di Polsek Astana Anyar

Perwakilan keluarga, Mustofa, mengatakan, pertama kali mendapat kabar Aipda Sopyan menjadi korban tak lama setelah berita ledakan bom bunuh di Polsek Astana Anyar, beredar.


Menurutnya, semasa hidupnya, almarhum Aipda Sopyan merupakan orang yang baik hati dan sering mengajak keluarga bermusyawarah.

Almarhum Aipda Sofyan (kiri) dan lokasi serangan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).
Almarhum Aipda Sofyan (kiri) dan lokasi serangan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). (Kolase Istimewa/ Tribunjabar.id/ Gani Kurniawan)

"Ya, duka merasa kehilangan karena kebijakannya, selalu bermusyawarah dengan keluarga," ujar
Mustofa saat ditemui di rumah duka Jalan Terusan Cibogo, Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas