Tambang Batu Bara di Sawahlunto Sumatera Barat Meledak, Delapan Orang Tewas dan Dua Masih Dicari
Humas Polda Sumatera Barat, Kombes Pol Dwi Sulistyawan menginformasikan terdapat 15 orang yang ada di dalam tambang saat kejadian ledakan tersebut.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Sebuah Tambang batu bara di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat meledak pada Jumat (9/12/2022) pagi.
Ledakan tersebut terjadi saat pekerja sedang bekerja di dalam lubang milik sebuah perusahaan swasta itu.
Hingga siang ini dilaporkan delapan orang ditemukan meninggal dunia. Humas Polda Sumatera Barat, Kombes Pol Dwi Sulistyawan menginformasikan terdapat 15 orang yang ada di dalam tambang saat kejadian ledakan tersebut.
Baca juga: Belasan Pekerja Tambang Batubara Sawahlunto Terjebak di Kedalaman 200 Meter Akibat Ledakan
Sebanyak 5 orang berhasil menyelamatkan diri dan keluar dari dalam tambang.
Sedangkan 10 orang masih berada di dalam.
Tim evakuasi bergerak dan kemudian berhasil mengeluarkan 8 orang dalam keadaan meninggal dunia.
Saat ini proses evakuasi masih mencari keberadaan 2 orang lainnya yang belum ditemukan.
"Yang masuk 15 orang, 5 sudah keluar, kemudian melaporkan 10 orang masih ada di dalam. Kemudian 8 sudah dievakuasi sudah meninggal dunia, dan sekarang tinggal 2 yang masih dicari," katanya.
Peristiwa ledakan lubang tambang batu bara terjadi sekitar pukul 08.30 WIB.
Baca juga: Ledakan di Tambang Sawahlunto, 8 Orang Meninggal dan 2 Orang Masih Dicari
Dalam informasi yang beredar lokasi ledakan berada di lobang SD C2 (lori2) yang dikelola PT NAL.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Abdul Malik, mengatakan informasi awal yang diterima, akibat ledakan tambang ini satu orang meninggal dunia, satu orang selamat dan 10 orang masih dalam pencarian.
"Laporan awal, ada 12 orang tertimbun di pertambangan batu bara," kata Abdul Malik.
Selanjutnya, dua orang yang mengalami luka serius dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Sawahlunto.
"Sedangkan 10 orang lagi masih dalam proses pencarian di dalam lubang tambang," ujarnya.