Dua dari 10 Jenazah Korban Ledakan Tambang di Sawahlunto Dipulangkan ke Lampung dan Wonosobo
Sepuluh jenazah korban ledakan tambang batu bara di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, sudah dipulangkan ke rumah duka.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SAWAHLUNTO - Sepuluh jenazah korban ledakan tambang batu bara di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), sudah dipulangkan ke rumah duka.
Delapan jenazah di antaranya dipulangkan ke wilayah Sawahlunto.
Sementara dua lainnya dipulangkan ke Lampung dan Wonosobo, Jawa Tengah.
Informasi yang diperoleh Tribun dari Satpam RSUD Sawahlunto, korban terakhir yang dipulangkan sekira pukul 12 malam, Jumat (9/12/2022).
Baca juga: Selama 6 Tahun 13 Pekerjanya Tewas akibat Ledakan Tambang, PT NAL Santuni Korban Miliaran Rupiah
Sementara itu, salah seorang sopir ambulans bernama Riki mengatakan, dari 10 korban meninggal, dua orang dibawa ke luar Sumbar.
"Satu ambulans ke Lampung, dan satu korban lagi dibawa ke bandara dan diterbangkan ke Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah," kata Riki, Sabtu (10/12/2022).
Adapun delapan korban meninggal lainnya, kata Riki, diantarkan ke rumah duka yang masih berada di Sawahlunto.
Ia menambahkan, saat proses evakuasi korban tambang meledak kemarin, RSUD Sawahlunto mengoperasikan seluruh ambulan yang ada di tiap puskesmas.
Diberitakan sebelumnya, insiden lubang tambang batu bara milik PT Nusa Alam Lestari meledak sekira pukul 08.30 WIB, Jumat (9/12/2022).
Dari 14 pekerja di lubang tambang tersebut, 10 orang dilaporkan meninggal dunia, dua luka-luka dan dua orang pekerja selamat.
Dari dua korban luka-luka tersebut, satu orang masih dirawat di ICU RSUD Sawahlunto, sedangkan satunya lagi sudah diperbolehkan pulang ke rumah.
Baca juga: 10 Orang Meninggal, Ini Identitas Korban Tambang Meledak di Sawahlunto Sumatera Barat
Atas insiden ini, Kepala Personalia dan Keuangan PT. NAL, Estiawan Nugroho mengatakan, ahli waris pekerja akan diberikan santunan Rp 140 juta lebih.
Kemudian, perusahaan juga akan memberikan beasiswa hingga jenjang universitas kepada dua orang nak korban meninggal dunia. Jumlahnya mencapai Rp 170 juta.
Berikut ini data pekerja tambang yang menjadi korban akibat tambang batu bara meledak di Sawahlunto: