Selama 6 Tahun 13 Pekerjanya Tewas akibat Ledakan Tambang, PT NAL Santuni Korban Miliaran Rupiah
Estiawan Nugroho mengatakan masing-masing keluarga korban akan menerima uang santunan sebesar Rp 142 juta lebih per ahli waris.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SAWAHLUNTO - Lubang tambang batu bara yang berada dalam konsesi PT Nusa Alam Lestari (NAL) Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar) meledak, Jumat (9/12/2022) sekira pukul 08.30 WIB.
Akibat peristiwa ini sebanyak 10 korban meninggal dunia.
Sementara empat pekerja lainnya menderita luka.
Lubang tambang batu bara ini meledak diduga akibat gas metana.
Baca juga: Posko Antemortem di RSUD Sawahlunto Terima 12 Laporan terkait Korban Ledakan Tambang
Ternyata ini bukan kali pertama lubang tambang batu bara PT Nusa Alam Lestari (NAL) meledak.
Enam tahun lalu tepatnya pada tahun 2016, kasus serupa juga pernah terjadi.
Ketika itu insiden meledaknya lubang tambang mengakibatkan 3 korban meninggal dunia dan dua pekerja lainnya luka-luka.
"Ini adalah insiden kedua, pada 26 Juli 2016, juga terjadi ledakan lubang tambang," kata Kepala Personalia dan Keuangan PT NAL, Estiawan Nugroho.
Estiawan mengatakan, ledakan di lubang tambang pada 2016 itu menyebabkan tiga pekerja meninggal dunia dan dua pekerja luka-luka.
Bila ditotal, sejak menambang batu bara di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, lubang tambang batu bara milik PT NAL telah menelan 13 korban jiwa dalam kurun waktu 6 tahun terakhir.
Terkait hal ini, Kepala Personalia dan Keuangan PT Nusa Alam Lestari, Estiawan Nugroho mengatakan pihaknya berkewajiban memberikan santunan kepada keluarga korban.
Ia menjelaskan, masing-masing keluarga korban akan menerima uang santunan sebesar Rp 142 juta lebih.
Baca juga: UPDATE Ledakan Tambang di Sawahlunto Sumbar: 9 Korban Tewas, 4 Selamat, Seorang Lainnya Masih Dicari
"Ketentuan ini berdasarkan regulasi yang sudah diatur ketika terjadi kecelakaan kerja oleh BPJS," katanya kepada Tribunpadang.com di RSUD Sawahlunto, Jumat (9/12/2022).
Dari keseluruhan uang santunan tersebut, Estiawan merinci Rp 120.601.872 merupakan uang jaminan keselamatan kerja, Rp 12 juta merupakan santunan berkala dan Rp 10 juta untuk biaya pemakaman.
"Semua santunan tersebut diberikan dalam keadaan pekerja meninggal dunia di lokasi kerja," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa perusahaan juga akan memberikan biaya pendidikan bagi dua orang anak korban hingga jenjang perguruan tinggi, dengan total Rp 170 juta.
Adapun untuk korban yang selamat, perusahaan akan menanggung biaya perawatan hingga pulih.
Perhitungan uang santunan tersebut, kata Estiawan, akan diberitahu kepada keluarga korban secepatnya.
"Nanti keluarga korban akan didampingi oleh pihak BPJS, semua akan dikomunikasikan dengan baik," ujarnya.
10 pekerja tewas
Sebelumnya, ledakan lubang tambang terjadi pada Jumat (9/12/2022) yang mengakibatkan 10 pekerja tewas.
"Lokasi ledakan pada 2016 itu berada di lubang C1, berlokasi di atas lubang yang meledak hari ini," kata Estiawan Nugroho.
Adapun titik ledakan lubang tambang tersebut, kata Estiawan berada 300 meter di bawah permukaan tanah.
Ia menambahkan, PT NAL mengelola lima titik lubang tambang bawah tanah di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto.
Baca juga: Tambang Batu Bara di Sawahlunto Meledak, Polisi Dalami Pemicunya
Identitas korban
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Abdul Malik, mengatakan semua korban sudah ditemukan.
"Semua korban sudah ditemukan dengan rincian 10 orang meninggal dunia, dan empat orang berhasil selamat," kata Abdul Malik.
Ia mengatakan, peristiwa ini terjadi pukul 08.30 WIB, dan proses pencarian berlangsung sampai pukul 18.00 WIB.
"Prakiraan awal, ledakan disebabkan oleh tingginya kadar gas Metana/Hidrokarbon (CH4)," kata Abdul Malik.
Berikut identitas korban meninggal dunia:
1. Nama : Budiaman
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 40 tahun
Alamat : Lumindai
2. Nama : Kaspion
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 50 tahun
Alamat : Batu Pipik
3 . Nama : Nori indra
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 35 tahun
Alamat : Bukit Bual
Baca juga: Soal Ledakan Tambang di Sawahlunto: Petugas Kesulitan Evakuasi, 2 Korban Selamat Dibawa ke RSUD
4. Nama : Asmidi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 43 tahun
Alamat : Sijantang
5. Nama : Guntur
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 37 tahun
Alamat : Sijantang
6.Nama : Samidi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur :
Alamat : Sijantang
7. Nama : Robi zaldi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : -
Alamat :Sijantang
Alamat : Bukit Bual
8. Nama : Eri mario
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : -
Alamat : Sijantang
9. Nama : M.Aljina
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 52 tahun
Alamat : Bukit Bual
10. Nama : Budiman
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 43 tahun
Alamat : Bukit Bual
Identitas Korban Selamat :
1. Nama : Aris Munandar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 19 tahun
Alamat : Bukit Bual
2. Nama : Baasyir
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 50 tahun
Alamat : -
3. Nama : Prono
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 50 tahun
Alamat : -
4. Nama : Turisman
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 43 tahun
Alamat : -
Baca juga: Belasan Pekerja Tambang Batubara Sawahlunto Terjebak di Kedalaman 200 Meter Akibat Ledakan
Pemko Sawahlunto evaluasi SOP
Terkait peristiwa meledaknya lubang tambang batu bara ini, Pemerintah Kota (Pemko) Sawahlunto bakal melakukan evaluasi terhadap standar operasional prosedur (SOP) perusahaan tambang.
Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Sawahlunto dr Ambun Kadri mengatakan pihaknya akan kembali mengevalusi terkait SOP pada perusahaan-perusahaan tambang di Sawahlunto.
"Nantinya sesuai perizinan yang ada, tentunya akan ditertibkan kembali bagaimana SOP terkait aktivitas pertambangan," imbuh Sekdako Sawahlunto itu.
Ia berharap, dengan penertiban SOP nantinya kejadian tersebut tidak terjadi kembali di perusahaan-perusahaan tambang batubara yang ada di Sawahlunto.
Selain itu, untuk mengevakuasi korban kecelakaan tambang di PT Nusa Alam Lestari (NAL), Pemerintah Kota (Pemko) Sawahlunto mengerahkan unit ambulans dari seluruh Puskesmas yang ada di Kota Sawahlunto, Sumbar.
dr Ambun Kadri menjelaskan, seluruh unit ambulans Puskesmas di Sawahlunto dikerahkan.
"Sebanyak enam unit ambulans dari seluruh Puskesmas yang ada di Sawahlunto kami siagakan disini untuk mengevakuasi korban," ungkapnya kepada TribunPadang.com.
Ia menjelaskan, terdapat delapan ambulans yang dikerahkan untuk mengevakuasi korban, di antaranya enam ambulans Puskesmas di bantu satu ambulan dari Bara Mitra Kencana (BMK) dan ambulan Publik Safety Center (PSC).
"Kami turut berbelasungkawa untuk semua masyarakat yang menjadi korban dari kejadian tersebut," imbuhnya.
Pihaknya akan memastikan semua korban akan mendapatkan tindakan medis yang maksimal.
"Untuk korban yang selamat, kami akan pastikan mendapatkan pertolongan yang maksimal di RSUD Sawahlunto," tuturnya.
Sementara untuk korban meninggal nantinya juga akan didampingi sampai nantinya dimakamkan.
(TribunPadang.com/Rezi Azwar)
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul:
Lubang Tambang Milik PT. NAL di Sawahlunto Juga Pernah Meledak 2016 Silam dan Tewaskan 3 Orang
Ahli Waris Pekerja Tambang Diberi Santunan Rp140 Juta dan Biaya Pendidikan 2 Anak hingga Kuliah