Bupati Herman Suherman Klaim Korban Meninggal akibat Gempa di Cianjur Mencapai 600 Orang
Bupati Cianjur Herman Suherman mengklaim korban meninggal dunia akibat gempa pada 21 November lalu totalnya mencapai 600 jiwa.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Kontributor Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Hingga saat ini jumlah korban meninggal akibat gempa bumi magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur pada 21 November 2022 lalu tercatat sebanyak 334 orang.
Namun Bupati Cianjur Herman Suherman mengklaim korban meninggal dunia totalnya mencapai 600 jiwa.
"Memang laporan resmi BNPB jumlah meninggal 334 orang, namun setelah ditelusuri ada sebanyak 600 jiwa korban meninggal," kata Bupati Cianjur Herman Suherman dalam sambutan saat menerima rombongan DPP Partai Gerindra di Pendopo Kabupaten Cianjur, Sabtu (10/12/2022).
Jumlah 600 korban jiwa tersebut menurut Herman terungkap setelah dilakukan pendataan ulang untuk memberikan santunan kerohiman kepada keluarga yang meninggal dunia akibat gempa Cianjur.
Baca juga: Suplai Terpal dan Dirikan Tempat Ibadah, Dukungan Swasta untuk Korban Gempa Cianjur Terus Mengalir
"Bertambahnya Jumlah korban jiwa sebanyak 600 ini, karena saat kejadian banyak yang berinisiatif langsung memakamkan," kata Herman.
Menurutnya, banyak warga atau ahli warga yang tidak melaporkan langsung ke Puskesmas atau pemerintah desa setempat, saat anggota keluarganya menjadi korban meninggal akibat gempa.
"Tak hanya korban jiwa, tetapi juga rumah yang rusak tersebar di 16 kecamatan mencapai kurang lebih 58 ribu rumah," katanya.
Selain itu, Herman mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih membutuhkan bantuan dari semua pihak untuk memulihkan kondisi Cianjur setelah terjadinya bencana gempa bumi.
Sudah 157 Jenazah Teridentifikasi
Tim DVI gabungan berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Kecamatan Cuegang, Kabupaten Cianjur.
Kaur Doksik Biddokkes Polda Jawa Barat, Kompol dr M Ihsan Wahyudi, mengatakan, ada dua jenazah di RSUD Sayang Cianjur yang berhasil diidentifikasi tim DVI gabungan.
Baca juga: Presiden Minta Pangdam dan Kapolda Gerakkan TNI-Polri Bantu Bersihkan Puing Gempa Cianjur
"Yaitu Nenah (60) dan Nengsih (40). Keduanya merupakan warga asal Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang," kata Ihsan Wahyudi melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (10/12/2022).
Kedua jenazah tersebut berhasil teridentifikasi setelah dilakukan tes DNA dan catatan medis yang dibawa masing-masing ahli waris.
"Adanya dua jenazah teridentikasi tersebut, hingga saat ini tercatat TIM DVI gabungan telah berhasil mengidentifikasi sebanyak 157 jenazah," katanya.
Dia mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih melakukan upaya untuk mengidentifikasi terhadap sejumlah jenazah korban gempa bumi Cianjur lainnya.
"Karena itu kita meminta bagi masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera melapor ke pokso pengduan orang hilang, di bagian Forensik RSUD Cianjur, dengan membawa catatan korban, seperti identifas diri, dan catatan medis," ucapnya.
Akibat gempa bumi magnitudo 5,6 yang terjadi pada Senin (21/11/2022), sampai saat ini masih delapan orang hilang asal Kampung Cijedil, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Update Gempa Cianjur, Korban Meninggal Capai 600 Orang, Banyak yang Langsung Dimakamkan