Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadi Korban Penyiksaan Ayahnya, Bocah 6 Tahun di Lumajang Sempat Alami Trauma dan Takut Lihat Pelaku

Anak yang disiksa ayahnya di Lumajang sempat trauma saat melihat ayahnya yang lakukan penyiksaan. Sempat tak mau makan dan minum

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Jadi Korban Penyiksaan Ayahnya, Bocah 6 Tahun di Lumajang Sempat Alami Trauma dan Takut Lihat Pelaku
pixabay.com
Ilustrasi kekerasan - Anak yang disiksa ayahnya di Lumajang sempat trauma saat melihat ayahnya yang lakukan penyiksaan. Sempat tak mau makan dan minum 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang anak MWS (6) di Lumajang, Jawa Timur merupakan anak yang diduga dianaiaya ayahnya.

MWS juga menceritakan apa yang telah dialaminya pada tim kesehatan yang menanganiya di RSUI dr Haryoto Lumajang.

Ade Mulyantoro selaku Ketua Tim Perawat Jaga RSUD dr Haryoto Lumajang mengatakan jika MWS mengaku luka yang dideritanya adalah akibat dari siraman air panas dari ayahnya.

Sedangkan ayahnya, AL (40) mengatakan jika luka bakar di bagian punggung anaknya merupakan kesalahan saat membersihkan luka dengan alkohol.

"Pengakuan anaknya tadi malam katanya disiram air panas jadi berbeda dengan bapaknya yang katanya dibersihkan dengan alkohol," ungkap Ade.

Mengutip Kompas.com, kondisi MWS kini sudah membaik, terutama kondisi psikologisnya.

Baca juga: Update Kasus Penganiayaan Anak di Lumajang, Ayah Ditetapkan Jadi Tersangka

Saat ini, korban sudah bisa diajak bicara, mengungkapkan perasaannya, hingga makan dan minum.

Berita Rekomendasi

Saat pertama kali masuk rumah sakit, Ade mengatakan MWS terlihat ketakutan saat melihat ayahnya hingga tak mau makan dan minum.

"Kemarin dia tertutup sekali, tidak mau bicara, setiap lihat bapaknya, dia pasti ketakutan, tidak mau makan maupun minum, tadi malam setelah bapaknya enggak ada, dia sudah mau minta makan," kata Ade.

Selain melakukan pendampingan untuk kecukupan gizi, pihak rumah sakit juga akan melakukan pendampingan psikologi guna melakukan trauma healing kepada korban.

"Tadi pagi sudah kita lakukan pendampingan gizi bersama ahli gizi dan sudah kita cukupi, sekarang fokus ke kondisi umum dulu, nanti kita dampingi juga dengan psikolog anak untuk menghilangkan trauma," pungkasnya.

Ayah Siksa Anak

AL menyiksa anaknya karena merasa kesal.

Ayahnya mengaku jika anaknya sering buang air sembarangan.

Keterangan tersebut dikonfirmasi oleh AKBP Dewa Putu Eka Darmawan, Kapolres Lumajang.

"Ayahnya ini baru 4 bulan kembali dari Bali, unsur kedekatan dengan anak kurang, mungkin bapaknya temperamen, jadi namanya anak kadang salah kencing sembarangan, buang air besar sembarangan membuat orang tuanya emosi," ungkapnya.

Ilustrasi penyiksaan.
Ilustrasi penyiksaan. (Kompas.com)

Baca juga: Kasus Orang Tua Siram Anak Pakai Air Panas hingga Alami Luka Bakar, Bupati Lumajang Turun Tangan

Diungkap sang Paman

Kasus penganiayaan yang dilakukan AL ke MWS ini diungkapkan oleh paman korban.

Mulanya paman korban menanyakan keberadaan MWS ke kedua orang tuanya.

Orang tua MWS pun mengatakan jika anaknya dititipkan ke gurunya.

Setalah melakukan pengecekan keberadaan MWS, paman korban tidak menemukan keponakannya.

"Saat dicek tidak ada, perangkat desa pun mendatangi rumahnya dan mendapati kondisinya kurang baik dan terluka dan langsung dibawa ke rumah sakit," tambah Dewa.

Saat dibawa ke rumah sakit, terdapat luka bakar di punggung MWS.

Kompas.com melansir, tim medis yang menangani MWS mengungkapkan luka tersebut akibat dari siraman air panas.

Sedangkan tersangka mengaku jika luka tersebut karena salah pengobatan saat anaknya mengalami gatal-gatal.

Terancam 5 Tahun Penjara

AL pun akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

AL dijerat dengan Pasal 44 UU No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan kekerasan dalam Rumah Tangga dengan ancaman lima tahun penjara.

(Tribunnews.com, Renald)(Kompas.com, Miftahul Huda)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas