Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Akal Bulus Perampok Wali Kota Blitar Pakai Mobil Pelat Merah dan Topi Korpri Agar Dikira Orang Dalam

Polisi memastikan perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar, Jawa Timur, telah direncanakan hingga detil.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Akal Bulus Perampok Wali Kota Blitar Pakai Mobil Pelat Merah dan Topi Korpri Agar Dikira Orang Dalam
Tangkap Layar Instagram
Rekaman CCTV Diduga Rumah Wali Kota Blitar Saat Dirampok, Mobil Berpelat Merah Tampak Masuk. 

TRIBUNNEWS.COM, BLITAR -- Polisi memastikan perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar, Jawa Timur, telah direncanakan hingga detil.

Para garong tersebut ada yang memakai topi Korpri agar dikira sebagai pegawai di sekitar Pemkot Blitar untuk memuluskan aksinya.

Selain memakai topi Korpri, pelaku juga menggunakan mobil dengan pelat nomor merah, yang dipastikan palsu.

Baca juga: Cerita Wali Kota Blitar Santoso soal Kronologi Perampokan: Istri Shalat Tahajud, Pintu Dijebol

Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono menjelaskan, atribut pemerintahan dipakai oleh pelaku untuk mengelabui pihak yang berkaitan.

Argo menjelaskan, hal itu diduga untuk memunculkan asumsi seolah-olah ada keterlibatan orang dalam pada kasus perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar.

"Kalau melihat polanya, kasus ini sudah direncanakan. Karena tadi, mereka menggunakan mobil pelat merah dan atribut pemerintahan lain untuk memunculkan asumsi maupun dugaan seolah-olah ada keterlibatan orang dalam. Mungkin hal itu sudah dipikirkan pelaku," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono, Kamis (15/12/2022).

Argo mengatakan, banyak motif dan dugaan dari kasus perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar.

Berita Rekomendasi

Tapi, kata Argo, polisi belum menyimpulkan motif maupun dugaan tersebut sebelum menangkap para pelaku.

"Motif dan dugaan banyak, bisa karena sakit hati atau mungkin pelaku adalah residivis. Tapi kami belum bisa simpulkan, sebelum pelaku tertangkap. Ini yang menjadi PR (pekerjaan rumah) polisi, mudah-mudahan bisa segera diungkap," ujarnya.

Dikatakan Argo, tim dari Polda Jatim dan Polres Blitar Kota terus mendalami dugaan-dugaan dalam kasus perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar.

Baca juga: Wali Kota Blitar Ungkap Sumber Uang Rp 400 Juta yang Disimpan di Rumah Dinasnya

Termasuk penelusuran keberadaan mobil pelaku yang sempat terekam kamera CCTV di depan Rumah Dinas Wali Kota Blitar.

"Keberadaan mobil, dugaan masih banyak dan kami cari semua. Ada informasi arah ke Malang, tim berangkat ke Malang. Karena bentuknya hampir mirip-mirip, kami cocokkan tahun pembuatan, lalu kami sesuaikan dengan gambaran di CCTV," katanya.

Menurutnya, tim terus menelusuri semua informasi yang didapatkan dan memetakan satu per satu.

"Semua informasi kami telusuri dan kami petakan, tentunya (kegiatan) ini membutuhkan waktu," Argo memaparkan.

Baca juga: Fakta Uang Rp 400 Juta Milik Wali Kota Blitar yang Dirampok, Tabungan untuk Cicil Utang Kampanye

Utang Politik

Sementara itu Wali Kota Blitar, Santoso mengatakan uang Rp 400 juta yang digasak perampok di rumah dinasnya merupakan uang tabungan pribadinya.

Uang itu, rencananya digunakan Santoso untuk membayar utang ketika kampanye Pilkada 2020 lalu.

"Jujur saja saya masih punya tanggungan yang harus saya selesaikan ketika kampanye (Pilkada 2020). Rencana saya, sehabis akhir tahun mau mulai mencicil utang saya itu. Jadi utang saya belum lunas, mau saya cicil," kata Santoso, Selasa (13/12/2022).

Santoso mengaku, uang simpanan itu hasil mengumpulkan dari honor ketika ada kegiatan.

"Akhirnya keduluan (diambil perampok). Kalau jumlah utangnya tidak perlu saya jelaskan, yang penting sampean tahu uang saya yang diambil kisaran itu (Rp 400 juta)," ujarnya.

Baca juga: Rekaman CCTV Perampokan Rumdin Wali Kota Blitar: Ada Orang Sengaja Bukakan Pintu Gerbang bagi Pelaku

Santoso berharap ada evaluasi sistem pengamanan di rumah dinas. Kalau perlu ada penambahan personel dari TNI dan Polri untuk pengamanan rumah dinas.

"Karena ini adalah rumah dinas, rumah negara, pejabat negara harus diamankan dari tindakan yang tidak diinginkan," katanya.

Terlebih, kata Santoso, saat ini menjelang tahun politik, banyak sekali hal-hal di luar perkiraan dan dugaan bisa terjadi kepadanya.

"Supaya tugas saya kepada masyarakat di sisa-sisa akhir jabatan bisa lancar, saya berharap ada semacam kenyamanan bagi saya untuk menjalankan amanah masyarakat," ujarnya. (Samsul Hadi)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas