Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Fakta Ibu Bunuh Bayinya di Surabaya: Motif Gara-gara Tak Ingin Punya Anak Lagi

Berikut fakta-fakta kasus ibu tega bunuh bayinya di Surabaya. Motif pelaku karena masalah ekonomi dan tak ingin punya anak lagi.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Salma Fenty
zoom-in 5 Fakta Ibu Bunuh Bayinya di Surabaya: Motif Gara-gara Tak Ingin Punya Anak Lagi
Kolase Tribunnews.com: SURYA.CO.ID/Luhur Pambudi dan BPBD Kota Surabaya
(Kiri) MDN, ibu yang tega membunuh dan membuang bayinya di Surabaya dan (Kanan) Petugas saat evakuasi jasad korban. Berikut fakta-fakta kasus ibu bunuh bayinya gara-gara tak ingin punya anak lagi. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus ibu tega bunuh bayinya sendiri terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Dilaporkan pelakunya berinisial MDN berumur 33 tahun, warga Bengkulu yang tinggal di Surabaya.

Sementara motif pelaku lantaran tidak ingin memiliki anak lagi.

Pelaku tidak sanggup dari segi ekonomi karena sudah dikaruniai 3 orang anak yang masih kecil.

Berikut fakta-fakta kasus ibu tega bunuh bayinya di Surabaya dirangkum Tribunnews.com, Sabut (17/12/2022):

1. Awal kejadian

Baca juga: Pria di Surabaya Hamili Anaknya Sendiri, Terungkap setelah Bayi Hasil Hubungan Inses Meninggal

Dihimpun dari TribunJatim.com, kasus ini bermula saat warga menemukan jasad bayi di Jalan Menanggal V, Gayungan, Surabaya pada Sabtu (10/12/2022) sekira pukul 05.30 WIB.

BERITA REKOMENDASI

Bayi berjenis kelamin laki-laki itu tergeletak di sebuah warung milik warga.

Warga kemudian melaporkan penemuan jasad bayi ke polisi untuk melakukan pendalaman.

Saat ditemukan, bayi dalam buntalan selimut merah yang dikemas kantong kresek lalu diwadahi kardus.

2. Pelaku terekam CCTV

Kapolsek Gayungan Polrestabes Surabaya Kompol Suhartono membenarkan penemuan jasad bayi malang itu.


Pihaknya lantas melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk pemilik warung.

"Tiga orang (diperiksa). Kami juga sedang menyelidiki kasus tersebut," kata Suhartono, dikutip dari TribunJatim.com.

Suhartono melanjutkan penjelasannya, pihaknya juga memeriksa CCTV di sekitar lokasi kejadian.

Kamera sempat merekam sosok perempuan yang diduga pelaku pembuangan bayi.

Perempuan ini mendatangi lokasi dengan naik sepeda.

Baca juga: Kecelakaan Maut Pikap Tabrak 2 Motor di Blitar, Ibu Gendong Bayi Selamat Meski Terbang Masuk Selokan

3. Pelaku ditangkap

Petugas BPBD Surabaya mengevakuasi mayat bayi laki-laki dalam buntalan selimut merah yang dikemas kantung keresek putih lalu diwadahi kardus, di depan warung Jalan Menanggal V, Gayungan, Surabaya, Sabtu (10/12/2022).
Petugas BPBD Surabaya mengevakuasi mayat bayi laki-laki dalam buntalan selimut merah yang dikemas kantung keresek putih lalu diwadahi kardus, di depan warung Jalan Menanggal V, Gayungan, Surabaya, Sabtu (10/12/2022). (Foto Istimewa BPBD Kota Surabaya)

Lima hari kemudian, polisi berhasil mengungkap kasus pembuangan bayi di Kota Surabaya.

Pelaku merupakan ibu kandung korban berinisial MDN.

Dihimpun dari Surya.co.id, pelaku ditangkap pada Rabu (14/12/2022).

MDN kini telah ditetapkan sebagai tersangka karena telah membunuh dan membuang bayinya.

Ia dijerat Pasal 341 KUHP subsider Pasal 80 ayat 3 UU Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014.

MDN diancam dengan hukuman pidana paling lama 10 tahun penjara.

4. Pelaku simpan jasad korban

Tersangka MDN di hadapan polisi mengakui telah membunuh dan membuang bayinya.

Ia membeberkan, kronologi pembunuhan bermula saat MDN melahirkan korban tanpa bantuan orang lain pada Kamis (8/12/2022) malam.

Setelah dilahirkan, MDN sempat memberikan ASI kepada korban dan membawa ke kamar.

"Pas lahir, bayi cuma nangis sekali. Terus saya gendong, saya susui. Saya bekap pakai tangan saya, dimulut sama hidung, sekitar 5-10 menit," ujarnya, dikutip dari Surya.co.id.

Akibat dibekap, korban meninggal dunia.

MDN lalu memasukkan jasad korban ke dalam tas dan disembunyikan di kamar kos.

Selama dua hari, jasad korban disimpan sebelum akhirnya di buang di TKP.

Baca juga: Bayi Perempuan Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Krukut Jakarta Barat, Diduga Sengaja Dibuang

5. Motif karena tak ingin punya anak lagi

Kapolsek Gayungan, Surabaya, Kompol Suhartono saat bertanya kepada MDN, tersangka pembunuh dan pembuang jasad bayinya, di hadapan awak media di halaman Mapolsek Gayungan, Jumat (16/12/2022).
Kapolsek Gayungan, Surabaya, Kompol Suhartono saat bertanya kepada MDN, tersangka pembunuh dan pembuang jasad bayinya, di hadapan awak media di halaman Mapolsek Gayungan, Jumat (16/12/2022). (SURYA.CO.ID/Luhur Pambudi)

Adapun motif MDN tega membunuh bayinya karena jerat ekonomi.

Sebetulnya, MDN tidak ingin lagi memiliki anak lantaran sudah dikaruniai tiga anak yang kini masih kecil.

"Karena ekonomi. Iya enggak ingin punya anak lagi. Karena sudah punya anak 3 masih kecil-kecil," ucap tersangka.

MDN mengaku kebobolan dengan hamil anak keempatnya.

Ia merasa sudah melakukan program Keluarga Berencana (KB). Namun Tuhan berkata lain hingga MDN hamil lagi.

Selama masa kehamilan, MDN berusaha menutupinya termasuk kepada suami dan para tetangga.

Saat ditanya kepada perutnya membesar, MDN menjawab terkena tumor.

Kini MDN harus menerima konsekuensinya di hadapan hukum karena telah membunuh bayinya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Surya.co.id /TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas