Siswi SMA di Deliserdang Dibunuh Pria yang Dikenalnya di FB, Motif hingga Firasat Ibu Korban
Saat ditemukan jasad korban mengenakan seragam sekolah tanpa simbol dan dalam kondisi telungkup di dalam sumur ditutupi ranting kayu
Penulis: Eko Sutriyanto
"bagaimana jawabanmu, mau gak dengan aku yang kek gini ?" tanya pelaku.
Korban Dicekik
Suasana semakin memanas ketika korban menyatakan tak mau menjadi kekasihnya karena kondisi pelaku yang cacat dan susah bicara.
Disinilah pelaku naik pitam dan langsung mengeluarkan tali yang terpasang di jaket dan mencekiknya korban berusaha meninggalkan pelaku.
"Korban menjawab 'siapa yang mau dengan kau cacat, sumbing dan ngomong aja au...au...auu,"ucap Polisi menirukan ucapan korban yang dijelaskan pelaku.
Setelah dicekik selama 10 menit korban terjatuh ke tanah kemudian pelaku langsung membuang ke sumur. Namun sebelum dibuang pelaku mengambil handphone korban.
Lalu pelaku pulang ke rumahnya di Jalan Paya Bakung, Kecamatan Sunggal lalu mandi.
Usai mandi pelaku berangkat ke binjai kerumah pamannya dengan membawa tas korban, dan sampai di Binjai tas korban dibuang ke Sungai Kampung Nangka, Binjai.
Baca juga: Kisah Tragis Siswi SMA di Medan Tewas Dibunuh dan Jasadnya Dibuang ke Sumur Karena Menolak Cinta
Disinilah pelaku ditangkap Unit bunuh culik (Buncil) Subdit III Jahtanras Polda Sumut bersama barang bukti sepeda motor Honda Vario dan handphone korban.
Polisi menemukan pelaku karena berhasil melacak ponsel dan rekaman CCTV.
Setelah ditangkap, pelaku langsung diserahkan ke Polsek Sunggal untuk diproses lebih lanjut.
"Selanjutnya team memboyong pelaku dan barang bukti ke Polsek Sunggal. Reza mengakui perbuatannya dikarenakan sakit hati dan tersinggung atas ucapan korban," pungkasnya.
Sebelum ditemukan tewas Lidya Sitinjak sempat berpamitan berangkat sekolah dan meminta untuk dicium oleh ibunya, Jumat (16/12/2022).
Saat ditemukan, kondisi gadis malang tersebut masih mengenakan seragam sekolah dan lehernya dalam keadaan terikat dasi didalam sebuah sumur di ladang jagung.
Saat Pamitan Minta Dicium
Nurhaida Tamba, ibu Kandung Lidya Sitinjak, mengatakan, anak gadisnya tersebut terakhir kali sebelum ditemukan tewas sempat berpamitan tidak seperti biasanya.
"Terakhir dia hari selasa itulah keluar rumah, saat itu pamitan mau berangkat sekolah dia diantar bapaknya, " Ucap Nurhaida Tamba, Jumat (16/12/2022).
"Tapi saat pamitan itu dia sempat minta dicium, cuman karena tangan ku kotor. Jadi kubilang udah berangkat lah kotor tangan ku. Tapi dia maksa minta dicium, hingga akhirnya berangkatlah dia diantar bapaknya tampa ku cium," Ucapnya.
Dia juga menuturkan, tidak ada firasat buruk timbul di hatinya sebelum kematian anaknya tersebut.
"Ga ada firasat buruk soal kematian anakku ini, karena biasa ajanya tingkah lakunya kulihat," Kata Nurhaida.
Nurhaida Tamba menuturkan, bahwa borunya tersebut pernah bercerita tentang pria tersebut.
"Saya tidak kenal dengan pelaku. Tapi Lidya pernah cerita tentang kedekatannya dengan cowok. Tapi saya bilang ke dia sekolah dulu," ucap Nurhaida Tamba, Jumat (16/12/2022).
Boru sasadanya atau Putri satu satunya tersebut pernah meminta izin untuk memperkenalkan pria tersebut kepada kedua orangtuanya.
"Sempat dia minta izin cowoknya ini mau dibawa ke rumah. Cuma kubilang jangan lah sama dia nak. Kubilang, awal- awalnya aja baik dia itu, tapi saat itu dia bilang iya mak, begitu aja,"katanya.
Nurhaida Tamba pun berharap agar polisi dapat menghukum Reza seberat beratnya sesuai dengan apa yang sudah dialami borunya tersebut.
"Saya akan berjuang agar pelaku dihukum seberat - beratnya, sama seperti apa yang dibuat kepada anak saya," harapnya.
Ucapan belasungkawa turut disampaikan guru Lidya melalui media sosial.
"Innalilahi wainnailaihi rojiun. Rip. Telah meninggal dunia siswi kami atas nama Lidya Patmos Sitinjak. Siswi yang duduk di bangku kelas 11 SMA SWASTA Yayasan Perguruan Nila Harapan II, Yang dibunuh dan ditemukan kemarin sore di Desa Serbajadi. Semoga Almarhumah ditempatkan di sisi Tuhan yang Maha Esa. Semoga pelaku dihukum seberat-beratnya,"tulis akun Fajar Evendi Arora.
"Kita doakan saja almarhumah ditempatkan yang paling terbaik. Dan pelaku dihukum setimpal atas perbuatannya. Semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini yang menimpa Siswa-siswi di sekolah manapun. Berikan Doa yang terbaik untuk anak kami. Selamat Jalan nak. Selamat jalan Lidya Patmos Sitinjak (merasa sedih)," sambungnya.
"Kami sebagai guru-guru Alm Lidya Patmos sangat kehilangan sosok anak yang ceria dan ramah kepada rekan dan gurunya. Selamat jalan nak. Kami mendoakan dirimu selalu. Mari kita doakan almarhumah ditempat di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Dan semoga pelaku dihukum seberat-beratnya," tulisnya kemudian. (Tribun Medan/Aprianto Tambunan/Alfiansyah)