Kasus Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar Diambil Alih Polda Jatim untuk Permudah Koordinasi
Polda Jatim mengambil alih kasus perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar. Hal ini dilakukan untuk mempermudah koordinasi sektoral.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Kasus perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar akan diambil alih oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) mulai Minggu (18/12/2022).
Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono menjelaskan kasus yang terjadi pada Senin (12/12/2022) dini hari tersebut telah diambil alih Polda Jatim untuk mempermudah koordinasi.
“Mulai Minggu, penyidikan dan penyelidikan kasus sudah diambil alih Polda. Tentunya ini untuk memudahkan konsolidasi dan koordinasi sektoral,” jelasnya pada Senin (19/12/2022) dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya Polda Jatim sudah ikut terlibat dalam penanganan kasus perampokan ini sejak hari pertama dilaporkan.
Argo mengungkap tim gabungan untuk menangani kasus ini terdiri dari Ditreskrimum Polda Jatim, Satreskrim Polres Blitar Kota, Tim Inafis Polda Jatim, dan Tim Laboratorium Forensik Polda Jatim.
Baca juga: Sidik Jari Terduga Pelaku Perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar Ditemukan
Tim gabungan ini dipimpin langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Totok Suharyanto.
“Kasus ini memang menjadi atensi Bapak Kapolda Jatim,” tambahnya.
Kini kasus ini masih dalam tahap penyelidikan setelah sebelumnya tim telah mendalami identitas para pelaku.
40 saksi sudah diperiksa
Argo menjelaskan para saksi yang diperiksa merupakan orang terdekat di lingkungan Rumah Dinas Wali Kota Blitar mulai dari asisten rumah tangga (ART), ajudan hingga anak Wali Kota Blitar.
"Cukup banyak saksi yang kami periksa, apabila ada keterkaitan langsung kami lakukan pemeriksaan. Termasuk putra putri korban (Wali Kota Blitar Santoso)," jelasnya dikutip dari TribunJatim.com.
Ia mengatakan hasil dari pemeriksaan para saksi akan menjadi bahan keterangan penyidik yang dapat mengungkap kasus perampokan ini.
"Untuk tim forensik yang dilakukan Polda Jatim juga sedang bekerja. Intinya satgas gabungan sedang melakukan kerja masing-masing sesuai dengan tanggung jawab dan kewenangannya," terangnya.
Salah satu petunjuk kasus ini adalah kendaraan para pelaku yang terekam CCTV dan penyidik masih fokus mencari tahu keberadaan kendaraan tersebut.