Pasien Sakit Kaki Kiri Tapi Dokter Operasi Kaki Kanan, RS di Medan Dipolisikan Dugaan Malapraktik
RS Murni Teguh dilaporkan pasiennya ke Polda Sumut terkait dugaan malapraktik yang dialami seorang bidan asal Kota Sibolga, Evarida Simamora.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - RS Murni Teguh dilaporkan pasiennya ke Polda Sumut terkait dugaan malapraktik yang dialami seorang bidan asal Kota Sibolga, Evarida Simamora.
Pasien Evarida Simamora merasa dirugikan atas tindakan operasi yang dilakukan pihak rumah sakit.
Awalnya pasien tersebut mengeluhkan sakit pada kaki kirinya.
Namun oleh dokter RS Murni Teguh, yang dioperasi justru kaki kanan.
Baca juga: Jasad Wanita Ditemukan di Kamar Hotel Kawasan Mangga Besar, Diduga Korban Malpraktik Suntik Payudara
Berikut awal mula dilaporkannya RS Murni Teguh oleh pasien yang merasa dokter di rumah sakit tersebut telah melakukan malpraktik, seperti dikutip dari Tribun Medan:
Kronologis
Reynold Simamora, kakak dari pasien Evarida Simamor menceritakan, operasi kaki adiknya dilakukan pada 23 November 2022 lalu di Rumah Sakit Murni Teguh Memorial di Jalan Jawa, Medan.
Kaki adiknya, Evarida Simamora yang sebelah kanan dioperasi dokter, padahal menurutnya yang sakit adalah kaki sebelah kiri.
Disinilah ia menduga dokter melakukan malapraktik dan menyalahi aturan.
"Salah operasi itu, dari awal itu kaki kiri yang sakit. Jadi kaki kiri yang mau dioperasi. Tidak pernah kaki kanan diobati, tidak pernah diobati, tidak pernah itu dikatakan mau diapa-apain," ucapnya.
Reynold menjelaskan beberapa waktu lalu adiknya mengalami cedera saat berkendara menggunakan sepeda motor yang mengakibatkan kaki sebelah kirinya cedera.
Kemudian ia berobat ke rumah sakit di Sibolga, namun pihaknya dianjurkan berobat ke Medan, yakni RS Murni Teguh.
Saat di Medan adiknya kurang lebih menjalani fisioterapi selama dua bulan sampai akhirnya dioperasi.
Namun saat operasi inilah diduga salah operasi, dimana yang dikeluhkan sakit sebelah kiri malah bagian tumit kaki kanan yang dioperasi.
Baca juga: Ternyata Ini Alasan Banyak Pasien asal Indonesia Berobat hingga ke Malaysia