Sosok GRAy Devi Lelyana Dewi, Putri Raja yang Alami Luka saat Bentrok di Keraton Solo
Sosok Gusti Raden Ayu (GRAy) Devi Lelyana Dewi, Putri Raja Keraton Solo yang mengalami luka ringan saat bentrok di Keraton Solo.
Penulis: Daryono
Editor: bunga pradipta p
Devi tidak bisa memasuki Ndalem Sasono Narendra yang merupakan rumah PB XIII.
"Saya tadi mencoba masuk ya. Tapi di saat saya masuk ke Sasono Narendra pagarnya ditutup."
"Dan saya pikir bisa masuk lewat pintu lain. Ternyata juga ditutup," tutur Devi dalam video tersebut.
Devi mengungkapkan, selama dia mencari akses masuk ke Ndalem Sasono Narendra terus diikuti oleh dua petugas atau abdi dalem.
"Selama saya berjalan mencari pintu masuk itu, saya terus diikuti dua abdi dalem laki- laki," ungkapnya.
Baca juga: 5 Fakta Kericuhan di Keraton Solo akibatkan 4 Orang Luka: Ada yang Ditodong Pistol, Kondisi Terkini
Selain itu, dia juga bertanya kepada dua abdi dalem itu dan ingin bertemu dengan sang ayah PB XIII namun harus melalui prosedur.
"Saya bilang, saya ingin ketemu. Dan katanya harus melalui prosedur. Dan saya juga bilang silakan prosedur apa yang harus saya lakukan," terangnya.
"Sampai akhirnya saya disuruh menunggu di Sasono Putro berjam-jam juga belum dipertemukan dengan ayah saya," tambahnya.
Dengan adanya sikap tersebut, Devi merasa miris dan sedih, melihat kondisi keraton seperti itu.
Dia tidak habis pikir, seorang anak ingin bertemu dengan sang ayah mendapat penolakan.
"Saya sedih. Saya ini juga mengalami kehidupan di jaman kakek saya yakni PB XII, yang memiliki istri lebih dari satu. Anak-anaknya rukun main bersama meski beda beda ibuk," tuturnya.
Devi menambahkan adanya prosedur hal itu bukan suatu peraturan dari keraton.
Namun peraturan yang dibikin untuk menghalangi sesuatu.
"Jadi itu peraturan menurut saya enggak benar," terangnya.
Lantaran tak juga kunjung dipertemukan, akhirnya dia mengurungkan niat bertemu dengan sang ayah dan bergegas keluar dari Sasonoputro.
Dia berharap bisa segera dipertemukan dengan sang ayah, PB XIII.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunJateng) (TribunSolo.com/Ahmad Syarifuddin)