Soal Konflik di Keraton Solo, Gibran Siap Fasilitasi Mediasi, Putra Mahkota Berharap Ada Solusi
Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, memberikan tanggapan terkait konflik di Keraton Solo, Jawa Tengah, siap menjadi penengah.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Sri Juliati
"Saya secara pribadi yang jelas apa pun sekarang yang terjadi Keraton, kami terutama saya meminta doa masyarakat selalu sekalian."
"Semoga jika ada masalah terselesaikan dan mendapatkan solusi yang baik untuk kita semua supaya Kota Solo Ini aman dan tentram," kata KGPH Purbaya, Jumat (23/12/2022) malam, dilansir Kompas.com.
Menurut KGPH Purbaya, perlu adanya musyawarah bersama yang digelar secepatnya guna menemukan solusi atas konflik yang terjadi.
"(Pertemuan keluarga) Ya semoga, semoga ya, Kita sangat terbuka jika ada suatu musyawarah dan saya berharap juga dengan adanya musyawarah secepatnya pasti akan ada kan solusi untuk kebaikan kita bersama menurut saya seperti itu," lanjutnya.
KGPH Purbaya mencontohkan, akan melakukan pendekatan atau mediasi dengan kerabatnya, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari atau yang akrab dipanggil Gusti Moeng.
"Beliau adalah tante saya dan saya harus menghormati beliau sebagai tante saya lebih sepuh dari saya."
"Saya juga berharap secepatnya akan mendapatkan solusi dan kita bisa menjalin musyawarah dan semuanya ada jalan keluarnya," ungkapnya.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, juga akan mengupayakan rekonsiliasi dua kubu yang kini sedang berselisih di Keraton Solo.
Namun, ia menghormati jika mereka menghendaki proses hukum dijalankan.
"Intinya keluarga semua. Saya ngobrol sama Mas Wali, Gusti Purbo. Mas Wali mendorong untuk rekonsiliasi antara Sinuhun dengan adik-adiknya," tuturnya saat ditemui TribunSolo.com di Pos Pelayanan Natal dan Tahun Baru Benteng Vastenburg, Minggu (25/12/2022).
Diketahui,konflik dua kubu sempat memanas ketika bentrok yang melibatkan Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta Hadiningrat dan kubu yang mewakili Sri Susuhunan Pakubuwono XIII pada Jumat (23/12/2022).
Adapun Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta ini diketuai oleh putri Pakubuwono XII, GKR Wandansari (Gusti Moeng).
Akibat dari kericuhan pada Jumat malam ini, sejumlah orang alami luka-luka.
Total ada 6 orang yang alami luka-luka, empat di antaranya dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Awal Mula Konflik di Keraton Solo Selama 18 Tahun, Rebutan Takhta Setelah PB XII Mangkat