Tanggapan Cucu Pakubuwono XI soal Kericuhan di Keraton Solo, Ungkap Penyebab dan Solusi
Bendoro Raden Mas Nugroho Iman Santoso, salah satu cucu Pakubuwono XI angkat bicara soal kericuhan di Keraton Solo
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie

Tapi Sinuhun Pakubuwono XIII gagal.
Raja yang tak mampu merangkul semua kubu membuat kubu-kubu internal Keraton tetap ada hingga sekarang.

Baca juga: Populer Nasional: Profil 2 Kapolda Baru - Sejarah Konflik Keraton Solo - Isu Reshuffle Kabinet
"Raja sebenarnya berhak menumpas lawan-lawan politiknya. Kalau tidak suka dengan katakanlah LDA, dan itupun (penumpasan) tidak mampu dilakukan oleh manajemen Pakubuwono XIII, akhirnya yang terjadi berkelanjutan terus menerus," pungkasnya.
Raden Mas Nugroho juga menawarkan solusi untuk konflik ini.
Ia meminta pemerintah ikut tanggung jawab menyelesaikan konflik yang terjadi.
Nugroho mengatakan, pemerintah bisa menunjuk lembaga independen, Awu Sepuh.
"Nah saya menawarkan sebuah ide, ada suatu lembaga yang independen. Dia adalah lembaga awu Sepuh," ungkapnya.
Mengutip TribunSolo.com, Awu Sepuh ini merupakan keturunan PB 11, 10, 9, dan seterusnya.
Meski begitu, tidak semua Awu Sepuh bisa dijadikan penengah.
Hanya keturunan yang punya semangat untuk menyatukan yang bisa menjadi penengah.
"Apabila awu sepuh ini tampil, masyarakat tentu akan bergembira," tambahnya.
Tak hanya itu, solusi lain yakni pemerintah bisa melakukan audit terhadap keputusannya.
Karena, tak semua keputusan pemerintah bisa membuat perdamaian di Keraton Solo.
Gibran Siap Fasilitasi Mediasi
