Dampak Cuaca Buruk di Karimunjawa: Bahan Pangan Menipis hingga Aktivitas Lumpuh karena BBM Langka
Cuaca buruk di Karimunjawa mengakibatkan stok BBM dan pangan menjadi langka. Penyeberangan ke Karimunjawa masih dihentikan karena gelombang tinggi.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Cuaca buruk mengakibatkan penyeberangan di Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah dihentikan hingga hari ini, Rabu (28/12/2022).
KMC Express Bahari dan KMP Siginjai, dua kapal yang melayani penyeberangan dari Karimunjawa ke Jepara dilarang beroperasi karena gelombang tinggi.
Kondisi ini tidak hanya berdampak ke para wisatawan yang sempat tertahan, namun juga warga Karimunjawa yang mulai kehabisan stok bahan bakar minyak (BBM) dan bahan pangan.
Petinggi Karimunjawa, Arif Rahman mengatakan kelangkaan BBM dan bahan pokok sudah terjadi sejak akhir pekan lalu.
Akibatnya, aktivitas di Karimunjawa lumpuh karena pasokan BBM tidak ada.
Baca juga: Cerita Wisatawan yang Tertahan di Karimunjawa, Stok BBM Langka hingga Hujan Deras Selama Dua Hari
"Aktivitas susah, terutama anak-anak yang jauh dari sekolahan. Orangtua kelimpungan mengantar anak sekolah."
"Tukang batu, tukang kayu juga tak bisa kerja. Jadi lumpuh akibat tidak ada BBM. Harga cabai bahkan Rp 200 ribu per kilogram. Itu pun kalau ada yang jual," jelasnya pada Rabu (28/12/2022) dikutip dari Kompas.com.
Arif meminta pemerintah ikut memperhatikan warga Karimunjawa yang berjumlah 5.310 jiwa atau 1.661 jumlah Kepala Keluarga (KK).
"Dimohon sangat kepada Pemkab atau Pemprov lebih memperhatikan lagi Karimunjawa," ujarnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta menyatakan stok pangan di Karimunjawa masih aman hingga beberapa pekan ke depan.
Edy Supriyanta akan melakukan koordinasi dengan beberapa pihak untuk memastikan kebutuhan pangan warga Karimunjawa tercukupi selama cuaca buruk masih berlangsung.
"Besok kami rapatkan terkait stok pangan di Karimunjawa," terangnya pada Rabu (28/12/2022) dikutip dari TribunMuria.com.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Ratusan Wisatawan di Kepulauan Karimunjawa Dievakuasi ke Semarang
Terkait laporan stok BBM langka, Edy mengatakan saat ini hanya ada stok Biosolar di Karimunjawa sedangkan stok Pertamax sudah habis.
"Pertamax sudah habis. Namun untuk Biosolar masih tersedia hingga 3 ton," imbuhnya.