Pengakuan Anak yang Tega Bunuh Ibu Kandung di Kudus, Saki Hati Selalu Salah di Mata Korban
Berikut pengakuan anak yang tega bunuh ibu kandungnya sendiri di Kudus, Jawa Tengah. Pelaku tak terima selalu salah di mata korban.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Kasus anak tega bunuh ibu kandungnya sendiri terjadi di Kudus, Jawa Tengah.
Identitas pelakunya diketahui berinisial AB (32), warga Desa/Kecamatan Jekulo. Sementara korbannya UK (52).
Adapun motif kasus pembunuhan ini berlatar pelaku yang sakit hati kepada korban.
AB mengaku ia selalu salah di mata ibunya.
"Saya tidak pernah dipukul ibu saya, tapi kata-katanya sering menyakiti perasaan."
"Apa yang saya perbuat dan saya lakukan tidak pernah benar menurut ibu saya," ungkapnya, Rabu (28/12/2022).
Baca juga: Kronologi Istri Bunuh Suaminya di Samarinda, Ketakutan karena Korban Ancam akan Habisi Nyawa Pelaku
Sehingga, korban dan tersangka sering cekcok.
Pria yang telah mengenakan baju tahanan biru bertuliskan angka 98 tersebut mengaku sadar melakukan tindakannya.
"Saya sadar, waktu mencekik juga ibu sempat meminta tolong tapi tetap saya lakukan."
"Saya mengambil pisau secara spontan, waktu mengecek nadi saya langsung ke dapur mengambil pisau," jelasnya.
Dirinya juga tidak terpengaruh alkohol saat melakukan aksinya.
Usai melakukan aksinya, saat kabur pelaku mengatakan alasan dirinya kecelakaan tunggal di depan Polsek Kota.
"Saya mau ke rumah adik saya, waktu di jalan sempat bingung dan linglung terus saya nabrak."
"Waktu itu dibawa ke rumah sakit," ucapnya.
Saat ini, AB hanya bisa menyesali perbuatannya usai tangannya terikat borgol.
Baca juga: Cerita 2 Remaja Sakit Hati Tega Habisi Ibu & Bayi, Jasad Dibuang ke Semak, Seolah Korban Pemerkosaan
Penjelasan polisi
Terpisah, Kapolres Kudus, AKBP Wiraga Dimas Tama menyebutkan, pelaku pembunuhan ibu kandung berinisial AB sempat memastikan kematian sang ibunya sebelum dirinya pergi meninggalkan rumah.
Hal tersebut diungkap saat konferensi pers di Mapolres Kudus, Rabu (28/12/2022) yang menghadirkan pelaku berinisial AB dan barang-barang bukti pembunuhan.
Sebelum AB dengan keji menghabisi nyawa ibu kandungnya, AB sempat cekcok terlebih dahulu karena kondisi perut AB yang lapar dan tidak ada makanan di rumahnya.
Dari keterangan kepolisian, sekitar pukul 19.00 tersangka menuju kamar korban untuk meminta makanan kepada ibunya.
Namun korban menjawab bahwa tidak ada makanan, selain itu korban juga menanyakan kepada tersangka kenapa keluar rumah terus dan melarang tersangka untuk keluar dari rumah.
Perkataan tersebut, memicu emosi dari tersangka yang akhirnya tega menghabisi nyawa dari ibu kandungnya.
Tersangka mencekik leher korban hingga lemas dan membenturkan ke keramik empat kali.
"Setelah mencekik, tersangka memastikan kematian korban terlebih dahulu, kemudian mengambil pisau dan menyayat tangan kiri korban," ucap Kapolres Kudus.
Namun goresan di lengan kiri korban bukan penyebab kematian.
"Korban meninggal karena cekikan dari tersangka. Bukan dari sayatan di tangan kiri," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Alasan AB Tega Membunuh Ibu Kandungnya di Jekulo Kudus: Kata-katanya Sering Menyakiti Perasaan
( TribunJateng.com/Rezanda Akbar D)