Polisi Ungkap Dugaan Motif Penganiayaan Relawan Anies Baswedan di Bukittinggi
Polisi akan mengamankan para pelaku secepatnya untuk dimintai keterangan soal kasus ini
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Padang Alif Ilham Fajriadi
TRIBUNNEWS.COM, BUKITTINGGI - Penganiaya Idris Sanur, Ketua Relawan Anies Baswedan di Bukittinggi berhasil diidentifikasi polisi.
Identitas dikantongi berdasarkan rekaman CCTV di rumah korban.
Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal mengatakan, dari rekaman CCTV wajah dari sejumlah pelaku terlihat jelas.
"Pelakunya lebih dari satu orang, saat kami cek di CCTV itu, beberapa pelaku terlihat jelas," kata Fetrizal, Selasa (3/1/2023).
Polisi akan mengamankan para pelaku secepatnya untuk dimintai keterangan soal kasus ini.
Fetrizal menyampaikan kasus pengeroyokan Idris Sanur ini tidak berkaitan dengan politik tapi utang piutang.
Baca juga: Kejadian di Keraton Solo dalam Sepekan Terakhir: Dugaan Penganiayaan, Pencurian hingga Kericuhan
Ia mengatakan, penganiayaan kepada Idris Sanur dilakukan secara bersama-sama oleh orang tak dikenal.
"Dari informasi tim kepolisian di lapangan, dugaan sementara itu karena utang piutang," ungkapnya.
Fetrizal menyebut informasi lebih lanjut soal ini bakal dikabarkan ke publik secepatnya.
Dia meminta masyarakat untuk tidak berprasangka lain terkait penganiayaan Idris Sanur.
"Banyak yang mengira ini karena politik, tapi setelah kami telusuri lebih jauh, motifnya itu karena utang piutang," tegas Fetrizal.
Sebelumnya, Idris Sanur dikeroyok oleh sejumlah orang tak dikenal (OTK) di kediamannya di Bukittinggi.
Pengeroyokan itu terjadi pada Senin (2/1/2023), sekitar pukul 15.30 WIB.
Idris Sanur dikabarkan pingsan usai dikeroyok dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Kemudian pihak keluarga langsung membuat laporan ke polisi.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Dari Rekaman CCTV, Polisi Kantongi Wajah Pelaku Pengeroyokan Idris Sanur di Bukittinggi