Kata Gibran soal Tol Lingkar Solo hingga Penolakan Tiga Bupati, Jadi Solusi hingga Akan Koordinasi
Berikut ini tanggapan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka soal jalan tol Lingkar Solo
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Garudea Prabawati
Juliyatmono mengatakan, konsep tol tersebut bisa mematikan perekonomian warga.
Khususnya warga yang kawasannya dilewati tol.
Baca juga: Jalan Tol Diresmikan Presiden Jokowi, Waktu Tempuh Pekanbaru-Bangkinang Kini Hanya 23 Menit
Mengutip TribunSolo.com, Juliyatmono lebih mendukung konsep pembangunan jalan lingkar atau ring road, bukan jalan tol.
"Sekitar Soloraya saya berharap itu yang jalur lingkar. Tidak boleh seperti pembangunan jalan tol," kata Juliyatmono, Kamis (29/12/2022).
"Sawah yang dilewati jalan lingkar lebih produktif, tapi kalau pintu tol ketutup temboknya, jalan tol, itu mati,".
"Konsep itu ya kalau nanti diskusi yang kita usulkan untuk memperdaya potensi itu," tambahnya.
Bupati Klaten, Sri Mulyani juga menolak konsep jalan tol lingkar solo tersebut.
Penolakan tersebut tanpa alasan, pihaknya berkaca pada pembangunan Tol Solo-Yogyakarta yang hingga kini masih tahap pembangunan.
"Pertimbangannya, karena Tol PSN yang saat ini dalam tahap pembangunan, sudah menggunakan tanah sawah lestari atau pertanian sekitar 300 hektar," kata dia, Senin (2/1/2023).
"Nanti kalau ada yang tol lingkar timur-selatan (dibangun) akan (kembali) mengurangi sawah pertanian di Kabupaten Klaten," tambahnya.
Ia menambahkan, tanah yang terdampak merupakan lahan produktif pertanian.
"Kasihan anak cucu kita nanti mau makan apa kalau sawah pertaniannya dipakai untuk tol terus," ungkapnya.
Baca juga: Pikirkan Nasib Pertanian Klaten, Bupati Sri Mulyani Tolak Pembangunan Tol Lingkar Timur Selatan Solo
Mulyani mengatakan, sawah yang akan terdampak jalan tol lingkar Solo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.