Puluhan Pendaki Masih Berada di Gunung saat Gunung Marapi di Sumbar Erupsi Sabtu Pagi
Dikabarkan puluhan pendaki masih berada di puncak gunung saat erupsi Gunung Marapi.
Editor: Dewi Agustina
"Ada sekitar 40 an, pada hari Kamis (5/1/2023) 20 orang dan hari Jumat (6/1/2023) 20 an orang," katanya.
Pihaknya masih belum mengetahui bagaimana kondisinya saat ini.
BKSDA masih menunggu laporan dari pengelola di lapangan.
Dia menyebut letusan ini hanya di puncak kawah, sementara rata-rata pendaki berada di sekitar tebing batu bawah.
"Kita sudah imbau sejak pembukaan agar jangan ke kawah, insya Allah pendaki aman," katanya.
Menurut Ardi, sebelumnya telah dilakukan penutupan saat jelang tahun baru, tepatnya pada 30 Desember 2022 sampai 2 Januari 2023.
"Salah satu alasan mengapa ditutup Desember sampai 2 Januari lalu karena aktivitas gempa meningkat," tuturnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Semburan Abu Vulkanik Capai Ketinggian 3.000 Meter
Pendakian ke Gunung Marapi Sempat Ditutup
BKSDA Sumbar menutup jalur pendakian ke Gunung Marapi, saat momen pergantian tahun.
Penutupan jalur itu, mulai dilakukan pada 30 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023.
Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono mengatakan, penutupan jalur pendakian itu juga disebabkan kondisi dan aktivitas vulkanik di Gunung Marapi tengah berstatus waspada.
"Informasi dari Badan Geologi Kementerian ESDM, aktivitas vulkanik Gunung Marapi saat ini di tingkat Level II atau waspada," kata Ardi, Selasa (27/12/2022).
Selain berstatus waspada, kata Ardi, penutupan jalur itu juga bertujuan untuk menjaga kawasan gunung supaya tidak rusak akibat ramainya pengunjung.
Sebab, kata Ardi, merujuk kepada hasil penelitian tentang daya dukung kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi, tak bisa menampung banyak orang.