BMKG: Gempa Senin Malam di Pacitan Dirasakan di Yogyakarta hingga Cilacap
Getaran dirasakan nyata dalam rumah yakni terasa getaran seakan akan truk berlalu
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono melaporkan, gempa bumi 5,6 magnitudo yang mengguncang Kabupetan Pacitan, Jawa Timur pada hari ini Senin (9/1/2023), juga dirasakan hingga kota Yogyakarta.
Ia menuliskan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Pacitan, Gunungkidul, Bantul, Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo, Wonogiri, Purworejo, Cilacap, Blitar, Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Nganjuk dengan skala intensitas II-III MMI.
"Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu," tulis Daryono dikutip, Senin (9/1/2023).
Untuk daerah Banjarnegara, Wonosobo, Karangkates dan Kebumen dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Baca juga: Gempa Pacitan 5,6 M Malam Ini: Terasa hingga Blitar dan Kebumen, Ini Daftar Wilayahnya
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Selain itu, hingga pukul 19.46 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Pada hari ini pukul 19.26.31 WIB wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, Pacitan, Jawa Timur diguncang gempa bumi tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4.
Adapun pusat atau episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,93° LS ; 111,13° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 70 Km arah Selatan Kota Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 59 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempang Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik thrust fault.