Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

548 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Area Smelter PT GNI Pascakericuhan yang Tewaskan 2 Pekerja

Tambahan pasukan 2 satuan setingkat kompi (SSK) brimob dari pusat juga akan dikerahkan penguatan keamanan di Morowali Utara

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Erik S
zoom-in 548 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Area Smelter PT GNI Pascakericuhan yang Tewaskan 2 Pekerja
Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan terdapat 548 personel gabungan dari unsur TNI dan Polri yang dikerahkan untuk mengamankan area smelter PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah 

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan terdapat 548 personel gabungan dari unsur TNI dan Polri yang dikerahkan untuk mengamankan area smelter PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Selain itu kata Listyo, tambahan pasukan 2 satuan setingkat kompi (SSK) brimob dari pusat juga akan dikerahkan penguatan keamanan di lokasi.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Polri Tindak Tegas Pelaku Kerusuhan di PT GNI




"Saat ini personel pengamanan baik dari TNI maupun Polri telah diturunkan kurang lebih 548 orang dan akan kita tambah lagi dengan 2 SSK brimob dari pusat," kata Listyo dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, seperti ditayangkan Kompas TV, Senin (16/1/2023).

Saat ini pihak kepolisian telah mengamankan 71 orang dari peristiwa bentrok di area smelter GNI. Sebanyak 17 orang juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kejadian yang menewaskan 2 pekerja tersebut.

"Saat ini kegiatan terkait peristiwa tersebut sudah diatasi oleh kepolisian. Beberapa pelaku pengrusakan sudah diamankan kurang lebih ada 71, dan 17 orang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka," ujarnya.

Listyo menjelaskan peristiwa bermula dari ajakan mogok kerja yang kemudian menimbulkan pro dan kontra. Lalu terjadi upaya pemaksaan mogok kerja yang kemudian ditolak, sehingga dimunculkan provokasi yang diviralkan dengan narasi pemukulan dilakukan oleh tenaga kerja asing (TKA) terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI).

BERITA TERKAIT

Kepolisian kata Listyo akan menindak tegas terhadap upaya pengrusakan dan tindakan anarkis. Kepolisian dan TNI siap untuk menjaga, mengawal dan mengamankan program kebijakan pemerintah, termasuk program terkait investasi.

"Kepolisian akan menindak tegas terhadap pelaku pengrusakan, pelaku anarkis sehingga ke depan kita harapkan hal seperti ini tidak terulang kembali dan tentunya kepolisian bersama rekan TNI siap untuk menjaga mengawal dan mengamankan program yang jadi kebijakan pemerintah, termasuk di dalamnya terkait program investasi," katanya.

Baca juga: 17 Orang Jadi Tersangka Bentrok di Area Smelter PT GNI, Kapolri: Pelaku Akan Ditindak Tegas

Sebelumnya bentrok pekerja yang terjadi di Kawasan PT Gunsbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah mengakibatkan 2 orang tewas.

Bentrok pekerja di PT GNI tersebut terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial TikTok, Twitter, Instagram hingga Minggu (15/1/2023).

Diketahui bentrok pekerja di PT GNI terjadi pada Sabtu (14/1/2023).

Kericuhan pekerja ini melibatkan tenaga kerja asing (TKA) dan tenaga kerja lokal. Akibat dari bentrok itu, 2 orang tewas, satu di antaranya TKA, dan korban lain merupakan pekerja lokal.

Dua korban bentrok di PT GNI yang tewas hingga saat ini belum diketahui identitasnya. Sementara itu, beberapa TKA dan TKI juga mengalami luka-luka.

Polda Sulawesi Tengah memastikan korban tewas akibat bentrokan PT GNI hanya 2 orang. Keduanya yakni tenaga kerja asing (TKA) dan pekerja lokal.

Baca juga: Kapolri Sebut Bentrokan di PT GNI Disebabkan Adanya Provokasi agar Pekerja Mogok Kerja

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Pol Didik Supranoto untuk menepis informasi yang menyebut jika ada 3 korban yang tewas akibat bentrokan PT GNI.

"Korban meninggal dunia 2 orang bukan 3 orang, 1 TKA dan 1 TKI," kata Didik, Senin (16/1/2023).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas