Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Daftar Korban Kericuhan di PT GNI, Dua Tenaga Kerja Tewas, Puluhan Orang Ditangkap Polisi

Kericuhan itu melibatkan tenaga kerja asing dengan tenaga kerja lokal. Dua orang dilaporkan tewas akibat kericuhan tersebut.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Daftar Korban Kericuhan di PT GNI, Dua Tenaga Kerja Tewas, Puluhan Orang Ditangkap Polisi
handover
Beredar video kericuhan dua kelompok karyawan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Sabtu (14/01/2023) sekira pukul 21.00 Wita. Selain korban luka, satu TKA dan satu TKI juga dilaporkan meninggal dunia akibat bentrokan tersebut. 

1 unit mobil damkar (Rusak)

100 kamar mess WNA dan WNI (rusak & terbakar)

Baca juga: Pastikan Situasi Kondusif, Polri Tetap Pertebal Pengamanan Pasca-Bentrokan Maut di PT GNI Morowali

Jajaran Polres Morowali Utara Polda Sulawesi Tengah menangkap 69 orang pasca-bentrokan antarkaryawan di kawasan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Bentrokan yang diketahui terjadi pada Sabtu (14/1/2023) itu menewaskan dua orang pekerja yakni tenaga kerja asing (TKA) dan tenaga kerja Indonesia (lokal).

"Saat ini perusuh sejumlah 69 orang dan barang bukti diamankan di Mapolres Morut untuk dimintai keterangan," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Pol Didik Supranoto kepada Tribunnews.com, Senin (16/1/2023).

Saksi Mata: Massa Saling Serang

Video memperlihatkan kericuhan di kawasan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah Viral di Media Sosial.

Berita Rekomendasi

Diketahui, kericuhan terjadi pada Sabtu (14/1/2023) sekitar pukul 21.00 Wita melibatkan tenaga kerja di PT GNI.

Informasi dihimpun TribunPalu.com, kericuhan pecah saat tenaga kerja lokas saling serang dengan tenaga kerja asing.

Salah satu karyawan PT GNI, tidak ingin disebut namanya, menyebut kondisi dalam perusahan makin mencekam.

“Pertikaian kedua kelompok dari pagi sampai malam hari, api berkobar di tengah kerumunan massa,” ujarnya, Sabtu (14/01/2023).

Katanya, sejumlah karyawan Indonesia mengalami luka-luka di dalam perusahan.

Bahkan, lanjutnya, sejumlah karyawan perempuan dari Indonesia juga mendapat kekerasan dari tenaga kerja asing.

“Banyak karyawan Indonesia mengalami luka-luka,” katanya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas