Warga Tewas Ditembak, Polda Papua Sebut Aparat Melakukan Pembelaan Diri karena Situasi Chaos
Kapolda menegaskan penembakan yang mengakibatkan seorang warga di Kabupaten Dogiyai tewas dilakukan karena aparat melakukan pembelaan diri.
Editor: Dewi Agustina
Selanjutnya, anggota Kepolisian bernegosiasi bersama keluarga korban yang telah berada di lokasi kejadian.
Negosiasi itu dilakukan agar korban dibawa ke Puskesmas Bomomani untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Namun saat korban akan dievakuasi ke Puskesmas Bomomani, anggota Kepolisian dicegat dan diserang oleh sekelompok pemuda.
Sekelompok pemuda itu menyerang anggota Kepolisian menggunakan batu, kayu, dan alat tajam lain.
"Diambil keputusan untuk mengamankan diri di Polsek Mapia mengingat keamanan anggota yang minim," ungkap Kompol Samuel D Tatiratu.
Dia menambahkan, serangan dari sekelompok pemuda itu diduga karena tidak terima atas penembakan yang menewaskan Yulianus Tebai.
Baca juga: Penembak Warga di Dogiyai Dilakukan oleh Aparat, Begini Kronologi Menurut Kabid Humas Polda Papua
Kompol Samuel D Tatiratu menerangkan, sekelompok pemuda tersebut kemudian membuat kericuhan dengan membakar beberapa kios.
Saat ini, pihak Kepolisian sedang berupaya melakukan penyelidikan terhadap para pelaku pemalakan, penembakan, dan pembakaran kios.
Kompol Samuel D Tatiratu menegaskan, para pelaku akan diberikan tindakan tegas sesuai hukum.
"Kerugian yang ditimbukan akibat kejadian tersebut yakni pembakaran kios milik warga pendatang dan kaca 2 unit truk hancur akibat lemparan batu oleh massa," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Kronologi Kasus Penembakan Seorang Warga di Dogiyai Papua Tengah: Ini Identitas Korban!