Warga Tewas Ditembak, Polda Papua Sebut Aparat Melakukan Pembelaan Diri karena Situasi Chaos
Kapolda menegaskan penembakan yang mengakibatkan seorang warga di Kabupaten Dogiyai tewas dilakukan karena aparat melakukan pembelaan diri.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Kabid Humas Polda Papua Kombes Benny Ady Prabowo menegaskan penembakan yang mengakibatkan seorang warga di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah tewas dilakukan karena aparat melakukan pembelaan diri.
Diketahui sebelumnya, seorang warga Yulianus Tebai tewas tertembak aparat kepolisian, Sabtu (21/1/2023).
Korban meninggal dunia dengan luka tembak di bagian dada yang tembus hingga ke belakang.
Kini polisi pelaku penembakan tersebut sedang diperiksa di Polres Nabire.
Baca juga: Warga Dogiyai Tewas Ditembak Polisi, Berawal dari Pemalakan Truk oleh Sekelompok Pemuda Mabuk
"Ya. Penembakan itu dilakukan anggota kita. Kini yang bersangkutan sedang diperiksa di Polres Nabire," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Benny Ady Prabowo kepada Tribun-Papua.com melalui sambungan telepon selular, Sabtu (21/1/2023) malam.
Menurut Benny penembakan itu dilakukan anggota pada saat melakukan pengawalan salah satu truk pengangkut material.
"Jadi bukan oknum ya. Itu berbeda. Anggota melakukan penembakan karena saat itu kondisinya chaos, yang mengakibatkan harus melakukan pembelaan diri," ujarnya.
Kronologis Penembakan
Peristiwa penembakan ini berawal dari pemalakan terhadap sebuah truk di sekitar Kampung Gopouya, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, pada pukul 13.00 WIT.
Truk tersebut kemudian dipalak oleh sekelompok pemuda yang sedang dalam pengaruh minuman keras.
Lalu, sekelompok pemuda itu melempari truk yang datang dari arah Kabupaten Paniai menuju Kabupaten Nabire menggunakan batu.
Aksi pemalakan dan pelemparan tersebut ternyata direspons balik dengan sebuah tembakan yang berasal dari dalam truk.
Baca juga: Diduga Dalang Kerusuhan, Ketua KNPB Dogiyai Papua Tengah Diringkus, Ini Kasus yang Menjeratnya
Kapolres Dogiyai, Kompol Samuel D Tatiratu mengatakan, setelah mendengar aksi pemalakan tersebut, anggota Kepolisian langsung menuju lokasi.
"Sesampainya di sana, anggota Kepolisian sudah melihat korban tergeletak tak bernyawa di pinggir jalan," kata Kompol Samuel D Tatiratu, Sabtu (21/1/2023).
Selanjutnya, anggota Kepolisian bernegosiasi bersama keluarga korban yang telah berada di lokasi kejadian.
Negosiasi itu dilakukan agar korban dibawa ke Puskesmas Bomomani untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Namun saat korban akan dievakuasi ke Puskesmas Bomomani, anggota Kepolisian dicegat dan diserang oleh sekelompok pemuda.
Sekelompok pemuda itu menyerang anggota Kepolisian menggunakan batu, kayu, dan alat tajam lain.
"Diambil keputusan untuk mengamankan diri di Polsek Mapia mengingat keamanan anggota yang minim," ungkap Kompol Samuel D Tatiratu.
Dia menambahkan, serangan dari sekelompok pemuda itu diduga karena tidak terima atas penembakan yang menewaskan Yulianus Tebai.
Baca juga: Penembak Warga di Dogiyai Dilakukan oleh Aparat, Begini Kronologi Menurut Kabid Humas Polda Papua
Kompol Samuel D Tatiratu menerangkan, sekelompok pemuda tersebut kemudian membuat kericuhan dengan membakar beberapa kios.
Saat ini, pihak Kepolisian sedang berupaya melakukan penyelidikan terhadap para pelaku pemalakan, penembakan, dan pembakaran kios.
Kompol Samuel D Tatiratu menegaskan, para pelaku akan diberikan tindakan tegas sesuai hukum.
"Kerugian yang ditimbukan akibat kejadian tersebut yakni pembakaran kios milik warga pendatang dan kaca 2 unit truk hancur akibat lemparan batu oleh massa," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Kronologi Kasus Penembakan Seorang Warga di Dogiyai Papua Tengah: Ini Identitas Korban!