Kasus DBD di Kabupaten Bantul Meningkat Tahun 2022: Dinas Kesehatan Mencatat 949 Kasus
Terdapat 949 kasus Demam Berdarah dengue (DBD) di tahun 2022 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Editor: Erik S

“Harapannya bisa terlihat di akhir tahun 2023 atau pada 2024 mendatang. Seperti kota dan Sleman yang sudah lebih dulu menerapkan penyebaran nyamuk ber-Wolbachia juga terlihat ada penurunan di tahun ketiga,” katanya.
Dengan demikian, Abednego menekankan bahwa upaya untuk menekan angka kasus DBD adalah dengan menerapkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Apalagi dengan musim hujan yang masih terjadi beberapa bulan ke depan, akan banyak timbul genangan tempat nyamuk bersarang dan berkembang biak.
Hal itu senada yang dikatakan Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso. Pria yang akrab disapa dokter Oki ini menambahkan kasus DBD masih didominasi oleh wilayah sub urban atau wilayah yang padat penduduk, seperti Kapanewon Kasihan, Banguntapan dan Sewon.
Baca juga: Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan di Rumah Terhadap Penderita DBD
“Pola demografis dan kepadatan penduduk bisa menjadi pemicu. Namun paling penting, adalah meningkatkan PSN dan menjalankan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk terbebas dari DBD,” tandasnya.
Penulis: Santo Ari
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Terdapat 949 Kasus DBD dengan 5 Kasus Meninggal Dunia di Bantul Selama 2022
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.