Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Maksud Kata Balas Dendam yang Pernah Diucapkan Samanhudi, Kecewa Anaknya Dicoret dari PDIP

Kuasa hukum Samanhudi jelaskan maksud ucapan kliennya saat bebas dari penjara. Sebut tidak ada balas dendam yang ditujukan ke Santoso.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Sri Juliati
zoom-in Maksud Kata Balas Dendam yang Pernah Diucapkan Samanhudi, Kecewa Anaknya Dicoret dari PDIP
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar ditangkap Tim Jatanras Polda Jatim saat berada di pusat olahraga futsal yang dimilikinya, Jalan Riam Kiri, Bendo, Kepanjenkidul, Kota Blitar, sekitar pukul 11.00 WIB, Jumat (27/1/2023). Kuasa hukum Samanhudi bantah ada balas dendam yang ingin dilakukan ke Santoso. 

TRIBUNNEWS.COM - Video mantan Wali Kota Blitar, Samanhudi Anwar ketika bebas dari penjara pada Oktober 2022 kembali menjadi sorotan.

Dalam video tersebut Samanhudi menyatakan akan balas dendam setelah dipenjara selama 4 tahun 4 bulan karena kasus suap.

Kini, Samanhudi kembali ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Santoso.

Sejalan dengan kasus perampokan ini, muncul dugaan ucapan balas dendam yang pernah disampaikan Samanhudi ditujukan ke Santoso.

Namun dugaan tersebut dibantah kuasa hukum Samanhudi, Joko Trisno Mudiyanto.

Joko Trisno menegaskan balas dendam yang dimaksud Samanhudi adalah balas dendam politik bukan pribadi.

Baca juga: 2 Perampok Rumah Dinas Wali Kota Blitar Masih Diburu Polisi, Sempat Ancam Telanjangi Istri Santoso

Ia menjelaskan, Samanhudi merupakan tokoh PDIP Blitar yang cukup disegani karena kerap mengkaderkan beberapa anggota partai untuk menduduki sejumlah jabatan strategis.

Berita Rekomendasi

Kemudian menjelang Pemilihan Wali Kota Blitar 2020, anak Samanhudi dicoret oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP

Samanhudi sempat meminta bantuan kader-kader PDIP yang pernah ia didik agar nama anaknya tidak dicoret, tapi tidak ada yang mau membantu.

"Saya minta ke penyidik untuk tidak dimasukkan dalam BAP. Tetapi kita menjelaskan dendam itu dendam politik, awalnya dari merah. Mau beralih ke warna lain," ungkapnya dikutip dari Surya.co.id, Rabu (1/2/2023).

Menurut Joko, ucapan Samanhudi terkait balas dendam ditujukan untuk lembaga, bukan personal.

"Jadi, anaknya itu dicoret dari kepengurusan, teman-temannya kader beliau tidak pernah mau membantu. Rasa sakit hatinya ya sudah kita lihat, nanti tahun 2024," sambungnya.

Baca juga: Samanhudi Anwar Disebut Miliki Dendam pada Wali Kota Blitar, Kuasa Hukum: Itu Rekayasa Mujiadi

Ia memastikan Samanhudi dan Santoso masih berhubungan baik dan tidak ada balas dendam yang ingin dilakukan Samanhudi seperti yang banyak diberitakan.

"Tidak benar kalau beliau mau melakukan hal bodoh. Murahanlah kalau mau merampok wali kota yang dulu bersahabat dan pernah menjadi bawahan Pak Samanhudi sampai di akhir masa jabatan beliau," tandasnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas