Jari Kelingking Bayi di Palembang Terpotong, RS Nonaktifkan Perawat, Polisi Telah Periksa 7 Saksi
Wakil Direktur SDM RS Muhammadiyah Palembang, Muksin, menjelaskan oknum perawat menangani bayi yang jarinya terpotong, kini dinonaktifkan.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Pravitri Retno W
Dikatakan Suparman, berawal anaknya demam.
Lalu, istrinya yakni Sri, membawa ke RS Muhamadiyah yang berada di Jalan A Yani, Kelurahan Silaberanti, Palembang.
Setelah dirawat hampir tiga hari di RS, infus yang dipakai di lengan kanan sebelah kiri anaknya tersumbat.
Melihat kondisi itu, Suparman dan istrinya memanggil perawat yang jaga.
Karena susah membuka perban infus anaknya, perawat menggunakan gunting besar untuk membuka perban itu.
Namun, jari kelingking Ar ikut tergunting hingga putus.
Baca juga: Wanita Berusia 19 Tahun di Situbondo Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan, Jasad Bayi Dibuang ke Parit
"Awalnya infus anak saya macet, Pak. Saya panggil perawat untuk minta betulkan. Nah perawat datang lalu membuka infus anak saya, tetapi tidak bisa bisa," ungkap Suparman.
"Saya sudah bilang sama perawat itu untuk membuka perban perlahan. Namun perawat itu malah mengambil gunting untuk menggunting perban yang melekat di lengan anak saya."
"Alhasil saat perawat itu menggunting perban, jari anak saya putus," jelas Suparman.
Atas peristiwa tersebut, Suparman pun tidak terima dan melapor ke polisi.
Suparman berharap, laporannya segera ditindaklanjuti petugas dan pelaku bisa ditangkap.
"Meski sudah ada niat baik dari RS Muhammadiyah, namun saya tidak terima. Meski jari anak saya sudah disambung," katanya.
Sementara, pihak piket Reskrim dan piket SPKT Polrestabes Palembang langsung menerima laporan korban.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Sripoku.com, Kompas TV)