Kondisi Gunung Semeru setelah Erupsi: Alami 19 Kali Gempa Letusan dan 1 Gempa Guguran
Kondisi Gunung Semeru setelah erupsi pada 5 Februari 2023. Gunung Semeru mengalami 19 kali gempa letusan dan 1 gempa guguran.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini laporan aktivitas Gunung Semeru pascaerupsi pada Minggu, 5 Februari 2023.
Gunung Semeru hari ini, Senin (6/2/2023), mengalami 19 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 12-24 mm, dan lama gempa 62-121 detik.
Selain itu, terjadi satu kali gempa guguran, menurut pengamatan Magma Indonesia periode pengamatan 12.00-18.00.
Gempa hembusan terjadi sejumlah dua kali, dengan amplitudo 5-7 mm dan lama gempa 45-52 detik.
Magma Indonesia juga mencatat dua kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 26-30 mm, S-P 13-54 detik dan lama gempa 46-162 detik.
Baca juga: Perusahaan Ini Salurkan Bantuan kepada Warga Terdampak Erupsi Semeru
Hari ini, Gunung Semeru tertutup kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III.
Selain itu, asap kawah tidak teramati.
Adapun cuaca hari ini teramati berawan hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah barat.
Sementara itu, suhu udara tercatat sekitar 22-26 derajat Celcius.
Baca juga: BPBD Kabupaten Lumajang: Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru Meningkat Beberapa Hari Terakhir
Erupsi Gunung Semeru
Gunung Semeru tercatat mengalami erupsi pada Minggu (5/2/2023) pukul 12.42 WIB.
Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1500 m di atas puncak.
Saat erupsi, kolom abu teramati berwarna putih, kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara.
Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 900 detik.
Pasca erupsi Gunung Semeru, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Selain itu, masyarakat harus mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang
Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Gunung Semeru