Pesawat Susi Air Dibakar di Papua, Pilot Diduga Disandera KKB Pimpinan Egianus Kogoya
KKB Pimpinan Egianus Kogoya mengklaim membakar pesawat Susi Air dan menahan pilot.
Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
"Setelah pesawat tiba dari Mimika, Pasukan TPNPB langsung membakarnya," katanya.
Menurutnya, pilot dari pesawat tersebut sedang disandera.
"Pilotnya kami tahan dan dia menjadi sandera kami, dan penyanderaan ini merupakan kedua kalinya yang kami lakukan," beber Sebby Sambom.
Baca juga: Pesawat Susi Air Diduga Dibakar KKB, Susi Pudjiastuti Mohon Doa Keselamatan Pilot dan Penumpang
Diberitakan Tribun-Papua.com, inilah pernyataan sikap KKB pimpinan Egianus Kogoya:
1. Semua penerbangan jalur masuk ke Kabupaten Nduga mulai sekarang stop.
2. Roda pemerintahan Kabupaten Nduga sebelum alm YG berbeda dengan PJ sekarang, dalam hal ini setelah PJ Bupati dilantik banyak penangkapan masyarakat sipil, pengungsi, pemerkosaan terhadap mama di kebun.
3. Pilot kami sandera dan kami sedang bawa keluar. Untuk itu anggota TNI dan Polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarangan. Karena yang melakukan adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma dibawah Pimpinan Pangima Bridgen Egianus Kogeya.
4. TPNPB 36 KODAP se-Tanah Papua segera bergerak.
5. Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma tidak akan pernah kasih kembali atau kasih lepas pilot yang kami sandera ini.
6. Sesuai sikap kami, TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma, segala jenis pembangunan di Tanah Ndugama kami sudah tolak resmi. Apa bila ada pembangunan di Ndugama apa lagi di distrik-distrik yang pengungsian, maka kami akan sapu bersih, dengan itu kami TPNPB lakukan sesuai sikap keputusan secara militer TPNPB.
7. Dan selama ini hampir 1 tahun kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma sudah isterahat sekalian dalam duka nasional.
Baca juga: Sosok Egianus Kogoya, Diduga Dalang Pembakaran Pesawat Susi Air di Paro
Satgas Damai Cartenz Diturunkan
Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz turut menyelidiki kasus pesawat Susi Air yang diduga dibakar KKB di Bandara Distrik Paro, Nduga.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Prabowo, mengatakan Satgas tersebut bersama tim gabungan lain akan menyelidiki keberadaan pilot dan kelima penumpangnya yang belum diketahui.