Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Ayah yang Aniaya 2 Anak Kandung hingga 1 di Antaranya Tewas, Pengamen dan Tak Sekolahkan Anak

Sosok ayah yang aniaya dua anak kandung hingga satu di antaranya tewas di Cimahi, seorang pengamen dan tak menyekolahkan anaknya.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Sosok Ayah yang Aniaya 2 Anak Kandung hingga 1 di Antaranya Tewas, Pengamen dan Tak Sekolahkan Anak
Kolase Tribunnews.com: TribunJabar.id/Hilman Kamaludin
Rumah kontrakan yang menjadi tempat penganiayaan dua bocah oleh anak kandungnya di Cimahi (kiri). A, ayah di Cimahi yang aniaya dua anak kandungnya hingga satu di antaranya tewas (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang ayah berinisial A (37) di Kota Cimahi, Jawa Barat tega menganiaya dua anak kandungnya, satu di antaranya tewas.

Adapun identitas korban yakni anak laki-laki berinisial AMN (12), dan anak perempuan AH (10).

Penganiayaan yang dilakukan A itu mengakibatkan AH meninggal dunia dan AMN mengalami luka-luka.

A melakukan penganiayaan karena kesal dengan dua anaknya yang mengambil uang tanpa izin.

Penganiayaan itu terjadi di rumah kontrakan pelaku di Jalan Pesantren, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Senin (6/2/2023).

Polisi telah menetapkan A sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan satu anaknya meninggal dunia.

Baca juga: Kronologi Ayah Aniaya 2 Anak Kandung di Cimahi, 1 di Antaranya Tewas, Warga Dengar Suara Ribut-ribut

Lantas siapakah sosok A?

Berita Rekomendasi

Melansir TribunJabar.id, A diketahui merupakan seorang pengamen.

Selama 6 bulan mengontrak, A jarang bersosialisasi dengan warga setempat.

"Setahu saya kerjanya ngamen, terus orangnya tertutup dan kalau ke bawah atau turun dari kamar kontrakan cuma pas mau kerja saja."

"Setelah pulang langsung ke atas lagi," kata Sena Ramadan (38), warga setempat, Selasa (7/2/2023).

Setiap mengamen, A tidak pernah membawa kedua anaknya.

Kedua anaknya itu dikurung di dalam kamar kontrakan dan pintunya kerap ditutup oleh A dan istrinya, yang merupakan ibu tiri korban.

"Kalau mengamen anaknya enggak dibawa, kadang anak itu dikurung di dalam, cuma sudah sekitar dua minggu ini pintunya dibuka," terangnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas