Motif Pembunuhan di Lumajang karena Balas Dendam, Ayah Pelaku Dibunuh Korban Tahun 2015
Motif pembunuhan di Lumajang karena balas dendam. Ayah pelaku pernah dibunuh korban pada tahun 2015. Saat korban bebas pelaku melancarkan aksinya.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria di Lumajang, Jawa Timur bernama Joto (45) ditangkap karena membunuh tetangganya, Syahid (60).
Motif kasus pembunuhan ini adalah balas dendam karena korban pernah membunuh ayah pelaku yang bernama Nasari pada 2015 silam.
Korban merupakan residivis yang baru keluar penjara pada Mei 2022, setelah menjalani hukuman penjara selama 7 tahun karena kasus pembunuhan.
Dilansir TribunJatim.com, korban tidak pernah kembali ke rumah setelah bebas dari penjara.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Mahasiswi di Pandeglang Sempat Datangi Rumah Korban, Minta Ini ke Ayah Elisa
Namun pada Jumat (10/2/2023), korban kembali ke rumahnya di Desa Sruni, Kecamatan Klakah, Lumajang.
Pelaku yang tinggal satu desa dengan korban mengetahui kepulangan korban ke rumah.
Saat itulah muncul niat dari pelaku untuk melakukan balas dendam kepada korban yang telah menghabisi nyawa ayahnya.
Kapolres Lumajang, AKBP Boy Jeckson Situmorang, mengatakan pembunuhan terjadi sekitar pukul 11.30 WIB atau sebelum salat Jumat.
Pembunuhan dilakukan di rumah korban dan pelaku berpura-pura bertamu terlebih dahulu.
"Modusnya bertamu kemudian korban sudah merasa ada sesuatu yang akan terjadi, pada saat dia kembali ke kamar langsung diikuti oleh pelaku dan langsung si korban dilakukan penganiayaan dengan senjata tajam sampai meninggal dunia di tempat," ungkapnya, Sabtu (11/2/2023).
Ia membenarkan motif pembunuhan ini adalah balas dendam.
"Motifnya balas dendam, jadi ayah pelaku ini dulu dibunuh korban," imbuhnya.
Baca juga: Asmara di Balik Pembunuhan Mahasiswi di Pandeglang, Berawal Dari Bangku SMA Hingga Kado dari Mantan
Kini pelaku telah diamankan di Mapolres Lumajang agar tidak terjadi aksi balas dendam lain yang dilakukan keluarga korban.
"Harapan saya kasus ini tidak berkembang antar kedua keluarga dan saya memastikan kasus ini akan diselesaikan secara hukum," tandasnya.
Seorang saksi mata, Saman mengatakan, korban ditemukan sudah dalam keadaan tewas dengan luka di bagian leher.
Peristiwa pembunuhan tersebut sempat disaksikan beberapa warga, namun tidak ada yang mencegah karena pelaku membawa senjata tajam.
"Peristiwa itu menjelang salat Jumat di depan rumah korban. Kemudian usai korban terbunuh warga berlarian karena takut."
"Namun kemudian usai itu kami melihat korban luka di bagian leher kanan dan kiri. Tapi infonya pelaku sudah diamankan polisi," katanya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Ani Susanti/Erwin Wicaksono)