Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesaksian Orangtua Beri Suap Agar Anak Lolos FK Unila: Hubungi Mantan Wali Kota hingga Serahkan Uang

Marzani mengaku dirinya menyerahkan uang sebesar Rp 250 juta demi meloloskan anaknya berkuliah di FK Unila.

Penulis: Erik S
zoom-in Kesaksian Orangtua Beri Suap Agar Anak Lolos FK Unila: Hubungi Mantan Wali Kota hingga Serahkan Uang
Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
Saksi Marzani (kanan) saat disumpah sebelum memberikan kesaksian dalam sidang gratifikasi PMB Unila 2022 dengan terdakwa Karomani cs, Kamis (16/2/2023) 

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG-  Demi meloloskan anaknya masuk Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Unila), Marzani menghubungi mantan Wali Kota Lampung, Hasanusi atau Herman HN.

Marzani mengaku dirinya menyerahkan uang sebesar Rp 250 juta demi meloloskan anaknya berkuliah di FK Unila.

Baca juga: Mantan Rektor Unila Sebut Kabiro Perencanaan dan Humas Unila Setiap Tahun Titip Calon Mahasiswa

Kesaksian Marzani tersebut disampaikan dalam sidang lanjutan gratifikasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unila dengan terdakwa Karomani cs di Pengadilan Negeri Tanjungkarang Bandar Lampung. 

Dalam kesaksiannya, Marzani dicecar berbagai pertanyaan oleh JPU KPK terkait perkenalannya dengan Herman HN memberikan sejumlah uang.

"Bapak kenal dengan Herman Hasanusi?," tanya JPU KPK.

"Iya kenal, mantan Wali Kota Bandar Lampung dua periode," jawab Marzani.

"Kalau Yayan Saputra kenal," lanjut JPU

Berita Rekomendasi

"Kenal, beliau ajudannya Pak Herman HN," imbuhnya.

Baca juga: Kepala Prodi Pascasarjana Unila Serahkan Rp 250 Juta Agar Anaknya Masuk Kedokteran

Lalu, JPU KPK bertanya terkait mahasiswa bernama Maharani yang masuk di Fakultas Kedokteran Unila.

Marzani pun mengakui bahwa nama tersebut merupakan anaknya.

Menurut Marzani, dia meminta bantuan Herman HN untuk memasukkan anaknya berkuliah di Unila lantaran Herman HN merupakan mantan wali Kota Bandar Lampung yang dianggap berpengaruh.

"Iya pak, itu anak saya," kata Marzani.

"Saya minta tolong ke Herman HN, saat itu dia sudah tidak jadi wali kota lagi," ujar Marzani.

Marzani kemudian menjelaskan, jika ia meminta bantuan Herman HN untuk menghubungi Budi Sutomo yang merupakan Kabiro Keuangan Unila.

Saat itu, menurut Marzani anaknya pernah mendaftar kuliah di FK Unila melalui jalur SBMPTN, namun tidak lulus.

"Waktu saya ngasih duit Rp 250 juta ke Yayan, tapi pak Herman tidak tahu, katanya mau dikasih ke Pak Budi,"

"Tapi anak saya enggak lulus di jalur SBMPTN itu," ungkapnya.

Baca juga: Dokter Setor Rp 240 Juta Setelah Cucu Masuk Kedokteran Unila, Uang Titipan Dibelikan Emas 1,4 Kg

Lebih lanjut, Marzani mengungkapkan uang tersebut ia titipkan kepada besannya bernama Saprodi.

Oleh Saprodi uang tersebut diberikan kepada Yayan dan diteruskan kepada Budi Sutomo yang nantinya akan disumbangkan sebagai infak pembangunan LNC.

Karena anaknya tidak lulus di jalur SBMPTN, dia lalu disarankan oleh Yayan Saputra (ajudan Herman HN) agar anaknya kembali mendaftar melalui jalur mandiri.

Di jalur mandiri itulah anak Marzani baru dinyatakan lolos secara afirmasi di jalur SMMPTN.

Lalu, ia kembali diminta menyerahkan uang SPI senilai Rp 250 juta dan uang UKT senilai Rp 17,5 juta.

"Lalu saya disarankan yayan masuk jalur mandiri, itu anak saya sudah murung dan tidak keluar kamar makanya saya suruh daftar mandiri,"

"Yang kedua saya bayar SPI Rp 250 juta, dan UKT Rp 17,5 juta lewat bank," imbuhnya.

Pilih Unila walau anaknya diterima di Pulau Jawa

Saksi lainnya, Anita orangtua dari mahasiswi berinisial CAL mengungkapkan putrinya sudah diterima di tiga universitas ternama di Pulau Jawa.

"Saksi Anita, benar putrinya diterima di tiga universitas lain?" tanya Hakim Anggota Ahmad Rifai, Kamis siang.

"Iya, benar, Pak," jawab Anita dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Gagal SBMPTN, Anak Pegawai Kemendikbud Dititipkan ke Kabiro Akademik Unila Agar Masuk Kedokteran

Anita kemudian memaparkan putrinya itu sudah diterima di Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, PS Kedokteran Gigi Universitas Diponegoro (Undip), dan Universitas Negeri Semarang (Unnes).

"Kenapa ibu pilih di Unila?" tanya majelis hakim.

Anita menjawab dia memutuskan agar putrinya kuliah di FK Unila dengan alasan dekat rumah dan pertimbangan anaknya itu adalah perempuan.

"Rumah saya di belakang Unila, Pak. Lalu kalau di tempat (kampus) lain kejauhan karena anak saya perempuan," kata Anita.

"Jadi putri ibu diterima di empat universitas, Unpad, Undip, Unnes dan Unila. Jadi sebenarnya putri ibu ini pintar," kata majelis hakim.

Sementara itu, Hakim Anggota Edi Purbanus mengatakan bahwa Anita seperti "rela berkorban" demi putrinya.

Hingga sanggup mengeluarkan uang sampai lebih dari Rp 500 juta agar bisa kuliah di Unila.

"Ibu ini banyak uang ya, bayar sumbangan ditambah uang SPI dan UKT, total lebih Rp 500 juta," kata Edi Purbanus.

Sementara itu, Hakim Anggota Edi Purbanus mengatakan bahwa Anita seperti "rela berkorban" demi putrinya.

Hingga sanggup mengeluarkan uang sampai lebih dari Rp 500 juta agar bisa kuliah di Unila.

Baca juga: Banyak Pejabat Titip Mahasiswa Masuk Unila, KPK Bilang Begini

"Ibu ini banyak uang ya, bayar sumbangan ditambah uang SPI dan UKT, total lebih Rp 500 juta," kata Edi Purbanus.

Diberitakan sebelumnya, kesepakatan nominal uang "infak" sebagai syarat kelulusan calon mahasiswa ke Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Lampung (Unila) sempat ditawar oleh orangtua penitip.

Diketahui, "uang infak" merupakan kode yang dipakai para terdakwa untuk menyebut uang suap masuk Unila.

Kesepakatan tersebut terjadi saat Kepala Biro Perencanaan dan Humas (Kabiro Humas) Unila Budi Sutomo mengajak Anita, orangtua calon mahasiswa berinisial CAL.

Menurut Anita, dia bersama Ema dan Budi berjanji bertemu di gerai Dunkin' Donuts yang berada di Jalan ZA Pagar Alam.

Sambil mengobrol santai, ketika itu Budi mengatakan apakah Anita bisa menyumbang uang "infak" untuk pembangunan gedung Lampung Nahdiyin Center (LNC) sebesar Rp 300 juta.

"Saya bilang, kalau Rp 300 juta nggak ada, tapi kalau Rp 200 juta saya ada dan siap menyumbang," kata Anita. (Tribun Lampung/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Saksi Marzani Akui Pernah Titipkan Anaknya Masuk Unila Lewat Herman HN

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas